DETAIL KOLEKSI

Hubungan tinggi hak sepatu dengan nyeri kaki pada pramuniaga perempuan pusat perbelanjaan


Oleh : Fransiska Kartika

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.584/KAR/h

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Yefta Daniel Bastian

Subyek : Foot diseases

Kata Kunci : nyeri kaki, sepatu hak tinggi, pramuniaga perempuan, department store, foot pain, high heels, salesw

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_SKD_03011108_Halaman-judul.pdf
2. 2015_TA_SKD_03011108_Pengesahan.pdf
3. 2015_TA_SKD_03011108_Bab-1-Pendahuluan.pdf 4
4. 2015_TA_SKD_03011108_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf 7
5. 2015_TA_SKD_03011108_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf 3
6. 2015_TA_SKD_03011108_Bab-4-Metode.pdf 6
7. 2015_TA_SKD_03011108_Bab-5-Hasil.pdf
8. 2015_TA_SKD_03011108_Bab-6-Pembahasan.pdf
9. 2015_TA_SKD_03011108_Bab-7-Kesimpulan.pdf
10. 2015_TA_SKD_03011108_Daftar-pustaka.pdf
11. 2015_TA_SKD_03011108_Lampiran.pdf

L ATAR BELAKANG Pemakaian sepatu hak tinggi dapat menimbulkan rasa nyeri pada otot dan rangkatubuh terutama di bagian kaki. Kebiasaan memakai sepatu hak tinggi menyebabkanperubahan pada sistem muskuloskeletal dan mengubah pola berjalan karenaperubahan dalam fungsi sendi ekstremitas bawah. Penelitian ini bertujuan untukmenguji hipotesis adanya hubungan antara tinggi hak sepatu dengan nyeri kaki. METODE Penelitian observasional potong silang dilakukan pada 204 pramuniaga perempuan didepartment store. Pengumpulan data dengan menggunakan kuesioner MFPDI(Manchester Foot Pain and Disability Index), wawancara, dan pengukuran langsung.Penelitian ini menggunakan analisis chi-square untuk mengetahui variabel yangberhubungan dengan nyeri kaki menggunakan program SPSS versi 21.0 dengantingkat kemaknaan sebesar 0,01. HASIL Delapan puluh lima (41,7%) dari 204 subjek penelitian tidak memiliki keluhan nyerikaki dan 119 (58,3%) memiliki keluhan nyeri kaki. Nyeri kaki lebih banyak dialamioleh pramuniaga perempuan dengan tinggi hak ≤5cm, usia >25 tahun, indeks massatubuh berlebih serta obesitas, dan masa kerja ≥61 bulan. Terdapat hubungan usiadengan nyeri kaki (p = 0,009). Tidak terdapat hubungan tinggi hak sepatu (p = 0,846),indeks massa tubuh (p = 0,191) dan masa kerja (p = 0,111) dengan nyeri kaki. KESIMPULAN Variabel usia memiliki hubungan yang bermakna dimana responden yang berusialebih tua cenderung memiliki keluhan nyeri kaki. Tinggi hak sepatu, indeks massatubuh dan masa kerja tidak memiliki hubungan dengan nyeri kaki.

B ACKGROUND The use of high heels can cause pain in the muscles and skeleton, especially the foot.The habit of wearing high heels cause changes in the musculoskeletal system andchange the pattern of walking due to changes in the function of lower extremityjoints. This study aimed to test the hypothesis of an association between high heelwith foot pain. METHODS Cross sectional observational study conducted on 204 women saleswoman indepartment store. Collecting data using questionnaires, interviews, and directmeasurement. This study used a chi-square analysis to determine which variables areassociated with foot pain using SPSS version 21.0 with a significance level of 0.01. RESULTS Eighty five (41.7%) of the 204 subjects of the study had not foot pain and 119(58.3%) had foot pain. More foot pain experienced by women with high heel height≤5cm, age > 25 years, excess body mass index and obesity, and age ≥61 months ofwork. There is a relationship of age with foot pain (p = 0.009). There are norelationship between high heels height (p = 0.846), body mass index (p = 0.191) andthe work period (p = 0.111) with foot pain. CONCLUSION Based on the research results of the age variable has a significant relationship whereolder respondents tend to have foot pain. High heels height, body mass index andwork period do not have a relationship with foot pain.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?