Ketepatan hasil pengukuran keratometri dengan ukuran astigmatisme pada ametropia
E metropia adalah status refraktif dengan media refraksi sinar dari jarak jauh (tak terhingga) dibiaskan masuk ke dalam mata sehingga jatuh pada titik fokus tepat pada retina (makula). Kondisi refraktif dengan fungsi refraktif bola mata tidak dapat memfokuskan bayangan tepat di makula disebut ametropia. Ametropia terdiri dari miopia, hipermetropia, dan astigmatisme.Pengukuran astigmatisme menggunakan keratometri yaitu dengan keratometer Keratometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur secara objektif kelengkungan kornea pada dua meridian utama. Sedangkan secara subjektif hasil pengukuran astigmatisme tiap subjek dapat berbeda dengan hasil keratometri sehingga mempengaruhi penatalaksanaan. Pengukuran astigmatisme kornea dan diagnosis yang tepat sangat penting untuk penatalaksanaan. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian ini untuk mengetahui ketepatan hasil pengukuran keratometri dengan ukuran astigmatisme pada ametropia.METODEPenelitian ini menggunakan desain analitik observasional dengan desain potong lintang. Penelitian dilakukan di RS Masmitra, Bekasi pada bulan Februari-April 2019 dengan sampel 186 mata. Data keratometri dan astigmatisme didapatkan dari rekam medis yang dilakukan oleh dokter spesialis mata. Analisis data menggunakan SPSS for Windows versi 25.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05.HASILAnalisis chi-square menunjukkan astigmatisme lebih banyak ditemukan pada usia lansia (P = 0,785). Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara ketepatan hasil pengukuran keratometeri dengan astigmatisme pada berbagai kategori usia (P = 0,062).SIMPULANDari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang berarti antara ketepatan hasil pengukuran keratometri dengan astigmatisme pada berbagai kategori usia.
E metropia is refractive status with medium refraction of light from a distance (infinity) refracted into the eye so that it falls at the focal point right on the retina (macula). Refractive conditions with refractive function of the eyeball cannot focus the image right on the macula called ametropia. Ametropia consists of myopia, hypermetropia, and astigmatism.Measurement of astigmatism using keratometry, namely with keratometer Keratometer is a tool used to objectively measure the corneal curvature of the two main meridians. Whereas subjectively the results of the measurement of astigmatism for each subject can be different from the results of keratometry which affects management. Corneal astigmatism measurement and proper diagnosis are very important for management. Therefore researchers are interested in conducting this study to determine the accuracy of the results of keratometric measurements with the size of astigmatism in ametropia.METHODS This study used an observational analytic design with cross sectional design. The study was conducted at Masmitra Hospital, Bekasi in February-April 2019 with a sample of 186 eyes. Keratometry and astigmatism data were obtained from medical records conducted by ophthalmologists. Data analysis using SPSS for Windows version 25.0 and the level of significance used is 0.05.RESULTSChi-square analysis showed that astigmatism was more common in elderly people (P = 0.785). There was no significant relationship between the accuracy of keratometry measurement results with astigmatism in various age groups (P = 0.062).CONCLUSIONSFrom this study it can be concluded that there is no significant relationship between the accuracy of keratometry measurement results with astigmatism in various age groups.