DETAIL KOLEKSI

Perancangan bangunan Nir-Rekayasa dinding bata yang tahan gempa di Indonesia studikasus bangunan di Serang Banten

3.0


Oleh : Alfien Hernanda Putra

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Sugeng Wijanto

Pembimbing 2 : Ade Okvianti Irlan

Subyek : Earthquake resistant

Kata Kunci : earthquakes, non-engineering, Brick walls.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TA_TS_051001600004_Halaman-judul.pdf 21
2. 2020_TA_TS_051001600004_Bab-1.pdf 6
3. 2020_TA_TS_051001600004_Bab-2.pdf
4. 2020_TA_TS_051001600004_Bab-3.pdf
5. 2020_TA_TS_051001600004_Bab-4.pdf
6. 2020_TA_TS_051001600004_Bab-5.pdf
7. 2020_TA_TS_051001600004_Daftar-pustaka.pdf 3
8. 2020_TA_TS_051001600004_Lampiran.pdf

I ndonesia merupakan wilayah yang sangat rentan untuk mengalami bencanagempa bumi karena rata-rata gempa bumi terjadi 5.000 kali dalam satu tahun di Indonesiadan meningkat secara signifikan pada tahun 2017-2018. Dampak dari gempa bumi adalahmerusak atau bahkan menghancurkan bangunan. Bangunan yang rusak akibat gempa bumisebagian besar adalah bangunan nir-rekayasa/non engineered, seperti rumah atau sekolah.Setelah dilakukan peninjauan ke beberapa daerah di Indonesia, diketahui bahwa masihbanyak bangunan nir-rekayasa dinding bata di Indonesia yang tidak mengikuti kaidah danperaturan bangunan tahan gempa di Indonesia, salah satunya adalah bangunan unconfinedmasonry. Setelah itu, bangunan unconfined masonry yang mengalami kerusakan setelahterkena gempa ini dirancang ulang dengan software ETABS untuk mengetahui apakah ada kemiripan antara kelemahan strukturnya dengan kerusakan sebenarnya. Hasil analisis struktur dari bangunan tersebut memberikan waktu getar sebesar 0,814 detik, gaya geser dasar sebesar 195,5041 kN dan tegangan pada dinding yang 55,6% mirip dengan kerusakan pada keadaan sebenarnya. Lalu, bangunan yang sama dirancang dengan mengikuti kaidah dan peraturan bangunan tahan gempa di Indonesia sehingga menjadi bangunan confined masonry. Hasilnya berupa waktu getar sebesar 1,586 detik, gaya geser dasar sebesar 114,1963 kN, dan dinding yang didesain dengan model strut diagonal tunggal tidak mengalami kerusakan. Tulangan dari balok dan kolom yangmengikuti syarat minimum bangunan tahan gempa di Indonesia perlu diperbanyakkarena kapasitas kekuatannya terlampaui oleh beban yang bekerja.

I ndonesia is a region that is very vulnerable to experience earthquake disastersbecause the average earthquake occurs 5,000 times in one year in Indonesia and increasedsignificantly in 2017-2018. The impact of an earthquake is ruin or even destroy thebuilding. Buildings damaged by an earthquake are mostly non-engineered buildings, suchas homes or schools. After reviewing several regions in Indonesia, it is known that thereare still many non-engineered brick walls buildings in Indonesia that do not follow therules and regulations of earthquake resistant buildings in Indonesia, one of which isunconfined masonry buildings. After that, the unconfined masonry building that wasdamaged after the earthquake was redesigned with ETABS software to find out whetherthere are similarities between the weaknesses of the structure and the actual damage. Theresults of the structural analysis of the building gave a time period of 0.814 seconds, baseshear force of 195.5041 kN and stresses on the walls that were 55,6% similar to damagein the actual situation. Then, the same building is designed to follow the rules andregulations of earthquake resistant buildings in Indonesia so that it becomes a confinedmasonry building. The result is a time period of 1.586 seconds, base shear force of114,1963 kN, and a wall designed with a single diagonal strut model is not damaged.However, the reinforcement of beams and columns that follow the minimum requirementsfor earthquake resistant buildings in Indonesia need to be increased because their strength capacity is exceeded by the work load.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?