DETAIL KOLEKSI

Studi evaluasi emisi gas buang dari cerobong unit tes bench HC dengan parameter Sulfur Dioksida (SO2) , Nitrogen Dioksida (NO2) Karbon Monoksida (CO) terhadap kualitas udara ambien PT. Astra Daihatsu Mtor Engine Plant, Kawasan Pengembangan Industri Sunter Jakarta

2.0


Oleh : Diani Pratiwi Sulistiyo Diani Pratiwi

Info Katalog

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2004

Pembimbing 1 : Wahyudi Wisaksono

Pembimbing 2 : Endro Suswantoro

Subyek : Air pollution;Public utilities;Environmental engineering

Kata Kunci : emission gasses, HC test bench, PT Astra Daihatsu Motor Engine Plant

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2004_TA_STL_08297018_Halaman-Judul.pdf
2. 2004_TA_STL_08297018_Bab-1.pdf 3
3. 2004_TA_STL_08297018_Bab-2.pdf
4. 2004_TA_STL_08297018_Bab-3.pdf
5. 2004_TA_STL_08297018_Bab-4.pdf
6. 2004_TA_STL_08297018_Bab-5.pdf
7. 2004_TA_STL_08297018_Daftar-Pustaka.pdf
8. 2004_TA_STL_08297018_Lampiran.pdf

P T Astra Daihatsu Motor-Engine Plant yang tcrletak di Kawasan Pengembangan Industri Sunter, Jakarta mempunyai keinginan untuk mewujudkan industri ini menjadi Green Company . Di dalam proses industrinya, PT Astra Daihatsu Motor-Engine Plant mempunyai cerobong yang berfungsi untuk membuang gas basil pembakaran kegiatan pengetesan mesin kendaraan dari unit Test Bench HC. Emisi gas buang basilpembakaran tersebut antara lain berupa 802, N02 dan CO. Emisi tersebut dapat terdispersi ke udara ambien, sehingga dikhawatirkan dapat menurunkan kualitas udara ambien. Oleh karena itu, diperlukan suatu penelitian untuk mengetahui konsentrasi gas dan radius sebaran dari posisi cerobong di udara ambien.Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran lapangan terhadap tiga parameter, yaitu S02, N 02 dan COdi empat lokasi yang masing-masing berjarak 65 meter, 100 meter, 1 SO meter dan 200 meter dari sumber pencemar. Sebagai perbandingan dispersi gas S02, N02 dan CO di udara ambien dari kegiatan pengetesan kendaraan di PT Astra Daihatsu Motor-Engine Plant, dilakukan perhitungan empiris menggunakan GaussianModel. Perhitungan ini menggunakan emisi gas 802, N02 dan CO. Gas velocity yang diukur menggunakanperalatan pengukuran emisi. 8edangkan faktor meteorologi (stabilitas angin, kecepatan angin) menggunakan data series I 0 tahun terakhir yang disusun dalam bentuk windrose. Berdasarkan pengukuran lapangan kadar802 pada radius 65 meter, 100 meter, 150 meter dan 200 meter masing-masing sebesar 4,80 µg/Nm3; 3,45• µg!Nm3; 27,16 µg/Nm3dan 15,79 µg/Nm3• UntulckadarN02padaradius 65 meter, 100 meter, 150 meterdan200 meter masing-masing sebesar 81,63 µg/Nm3; 49,41 µg/Nm3; 28,31 µg/Nm3 dan 23,75 µg/Nm3•Sedangkan untuk kadar CO pada radius 65 meter, I 00 meter, I SO meter dan 200 meter masing-masing sebesar 1878,40 µg/Nm3; 1603,96 µg/Nm3; 2025,23 µg/Nm3dan 1048,62 µg/Nm3•Berdasarkan perhitungan empiris menggunakan Gaussian Model, diperoleh hasil, yaitu di lokasi industri pada radius I SO meter sebelah timur pabrik kadar N02 maksimwn sebesar 98,66 µg/Nm3, berada di atas Baku Mutu Lingkungan yang ditetapkan, yaitu sebesar 92,S µg/Nm3• Di lokasi pemukiman penduduk pada radius 200 meter sebelah utara pabrik kadar 802 sebesar 21,46 µg/Nm3, masih berada di bawah BakuMutu Lingkungan, yaitu sebesar 260 µg/Nm3• Di pemukiman penduduk pada radius 200 meter sebelah baratpabrik kadar CO sebesar 2091, 17 µg/Nm3, masih berada di bawah Baku Mutu Lingkungan , yaitu sebesar9000 µg/Nm3• Baku Mutu Lingkungan yang digunakan adalah Baku Mutu Udara Ambien berdasarkanKeputusan Gubernur Propinsi DKI Jakarta No. 551 ff ahun 2001.Terdapat perbedaan antara hasil perhitungan teoritis dengan basil pengukuran di lapangan, R2 802 sebesar 30,67%, N02 66,37% dan CO 2,58%. Hal ini dapat terjadi karena antara lain kecepatan dan arah angin yang tidak stabil pada saat pengukuran, besarnya emisi gas pembakaran kegiatan pengetesan mesinkendaraan bennotor tidak tetap. Dalam perhitungan emisi gas hasil pembakaran di unit pengetesan mesin kendaraan yang keluar melalui cerobong dianggap tetap. Selain itu kadar gas S01, N02 dan CO di udara ambien yang terukur melalui peralatan sampling merupakan akumulasi dari emisi gas buang yang berasal dari pabrik di sekitar PT Astra Daihatsu Motor-Engine Plant Kondisi demikian terjadi karena lokasi PT Astra Daihatsu Motor-Engine Plant berada dalam Kawasan Pengembangan Industri Sunter,

P T Astra Daihatsu Motor-Engine Plant which located in Sunter Development Industry Area wish to achieve the Green Company concept for their industry. In their industrial process, PT Astra Daihatsu Motor Engine Plant possess stacks which functioned for casting out combustion gasses produced by vehicle testing activity in HC Test Bench unit. Combustion activities produced emission gasses such as 802, NOz and CO which will be disperse into ambient air, although it is a concern that these gasses will decrease the quality of the ambient air. Therefore, a spesi.fic research is needed to determined gas concentration and dipersion radius from the stack position in ambient air. Field measurements research is based on three parameters which is S02 , N02. and CO in four different locations which distanced 65 m, 100 m, 150 m and 200 m from the emission source, Empirical calculation using Gaussian Model is function as a comparison for S02 , N02. and CO gas dispersion in ambient air produced from vehicle testing activity at PT Astra Daihatsu Motor-Engine Plant. Emission measuring instrument is used for concieving S02 , N02. and CO emission datas and gas velocity datas needed for the calculation. In the contrary, meteorological factors (wind stability, wind velocity) are concieved by using the last l 0 years data series in the form of windrose. According to field measurements, 802 level in 65 m, 100 m,150 m and 200 m radius are 4,80 ug/Nnr'; 3,45 µg/Nm3; 27,16 µg/Nm3 and 15,79 µg/Nm3• N02 level in65 m, 100 m, 150 m and 200 mare 81,63 µg/Nm3; 49,41 µg/Nm3; 28,31 µg/Nm3 and 23,75 µg/Nm3• Where as CO level in 65 m, l 00 m, 150 m and 200 m are 1878,40 µg/Nm3; 1603 ,96 µg/Nm3; 2025 ,23 µg/Nm3 and l 048,62 µg/NmJ. According to empirical calculation using Gaussian Model, results gotten at the industrial location in 1 SO m radius east of the factory the N02 maximum level is 98,66 µg/Nm3• This figure has surpassed the Ambient Air Quality Standard which is 92,5 µg/Nm3• In the residence area 200 m north of the factory, the S02 level is 21,46 µg/Nm3, this figure is still under the Ambient Air Quality Standard which is 260 µg/Nm3• In the residence area 200 m west of the factory, the CO level is 2091,17 µg/Nm3and still lies below the Ambient Air Quality Standard which is 9000 µg/Nm3 Tthe Ambient Air Quality Standard is used according to Keputusan Gubemur Propinsi DKI Jakarta No. 55 I ff ahun 2001. There is a different between the theoritical and field measurements, R2 802 is 30,67%, N02 66,37% and CO 2,58%. This difference is caused by the unstability of wind velocity and wind direction that occured in the time of measurements and also because the unstable gas combustion produced from the vehicle testing activity. In the calculation, gas combustion emmited from stack is considered stable. The instrument measured SO2 , N02. and CO level in ambient air are the accumulation of emission gas from the factories surrounding PT Astra Daihatsu Motor-Engine Plant This condition occur because the location of PT Astra Daihatsu Motor-Engine Plant is situated in the premises of Sunter Development Industry Area.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?