Perencanaan pengumpulan dan pengangkutan sampah di Kecamatan Tanjung Priok Kotamadya Jakarta Utara
P emerintah Kotamadya Jakarta Utara telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan antara lain; Zero Waste, 3 (tiga) R (Reduce, Reuse, Recycle) dan pemilahan sampah dan sumbemya dengan sistem Pil-KAB. Namun pengelolaan persampahan untuk saat ini tidak berjalan dengan efisien dan efektif karena pengelolaan sampah masih bersifat konvensional. Tujuan dan penelitian ini adalah merencanakan pengumpulan dan pengangkutan sampah yang tepat khususnya sampah permukiman di Kecamatan Tanjung Priok. Metode yang digunakan untuk pengambilan sampel dengan menggunakan SNI 19-3964-1994 dan untuk menghitung proyeksi jumlah penduduk dengan metode Aritmatika karena memiliki standar deviasi lebih kecil sehingga tingkat ketepatannya lebih tinggi. Dan basil perhitungan didapat laju timbulan sampah pemukiman sebesar 1,21 ltr/org/hari atau 0,25 kg/org/hari jadi volume sampah perhari di Kecamatan Tanjung Priok adalah sebesar 376 m3/hari dan berat sampah 77.927 kg/hari dengan komposisi sampah sampah organik rata-rata sebesar 68,25% dan komposisi sampah anorganik rata-rata sebesar31,75%. Teknik operasional yang saat ini diterapkan oleh Seksi Kebersihan KecamatanTanjung Priok bersifat konvensional dani mulai pewadahan, pengumpulan, pemindahandan pengangkutan ke TRA dengan persentase sampah terangkut sebesar 96% dan tidak terangkut sebesar 4%. Teknik operasional yang direncanakan dengan memaksimalkan pola operasional dani Seksi Kebersihan sebesar 96 % yang meliputi jumlah pewadahan, jenis dan kebutuhan alat pengumpul, pengolahan sampah organik dan anorganik sampai pola 0,5 ltr/org/hari atau 0,029 kg/org/hari jadi volume sampah per hari sebesar 156 m3/hari pengangkutan berdasarkan jenis dan jumlah kebutuhan truk. Pada perencanaan ini wadah yang digunakan sebaiknya menggunakan wadah yang mudah diangkat seperti tong sampah (Plastik HDPE dan fiberglass) serta kantong plastik berukuran 40 ltr, sarana pengumpulan dan pengangkutan untuk permukiman permanen menggunakan pola individual langsung dimana sampah dikumpulkan oleh typper truk kapasitas 12 m3 dengan ritasi 2 rit/hari, untuk pemukiman semi permanen menggunakan pola individual tidak langsung dimana sampah dikumpulkan oleh gerobak 1,5 m3 dengan ritasi 2 rit/hari dan permukiman sementara menggunakan pola komunal dimana sampah dikumpulkan di kontainer komunal dengan kapasitas 10 m . Pada pola pengolahan sampah direncanakan pembangunan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) yang berlokasi di SPA Sunter, sampah yang akan diolah sebesar 30%. Pengolahan sampah dirancang dengan menggunakan teknik pengkomposan menggunakan EM4, penanganan sampah anonganik dipilih terlebih dahulu, dibersihkan lalu di jual sebagai bahan baku. Dengan didirikannya TPST ini dapat mengurangi jumlah volume sampah yang akan dibuang ke TPA Bantar Gebang dan juga dapat membuka lahan pekerjaan bagi masyarakat atau pemulung.
G overnment Municipality of North Jakarta have executed various activity and program for example; Zero Waste, 3 (Three) R (Reduce, Reuse, Recycle) and choosing of garbage farm and source him with Pil-Kab system. But garbage management in this time do not walk efficiently and effectively because garbage management still have the character of conventionally. Target and this research is to plan gathering and transportation of correct garbage specially settlement garbage in District of Tanjung Priok. Method used for the intake of sampel by using SNI 19-3964-1994 and to calculate projection the amount of resident of aritmathics method because this have the standard of deviation more smaler so that mount its higher accuracy. And result of calculation can accelerate to arise settlement garbage equal to 1,21 ltr/people/day or 0,25 ltr/people/day become garbage volume of per day in District of Tanjung Priok is equal to 376 m3/day garbage weight and day 77.927 Kg/day with organic garbage garbage composition of mean equal to 68,25% and inorganic garbage composition of mean equal to 31,75%. Operational technique which is in this time applied by Section Hygiene Of District of Tanjung Priok have the character of conventionally from the beginning place of, gathering, transportation and migration to TPA with percentage of garbage transported equal to 96% and do not be transported equal to 4%. Planned Operational technique by maximizing operational pattern of from hygiene section equal to 96% covering the amount of the place of, type and requirement of collector, processing of inorganic and organic garbage until pattern 0,5 ltr/people/day or 0,029 ltr/people/day become garbage volume per day equal to 156 m3/day of transportation pursuant to amount and type requirement of truck. At this planning which is used better use the place of which is easy to be lifted like dustbin (plastic HOPE and fiberglasses) and also fairish plastic sack 40 ltr, gathering medium and transportation for permanent settlement use direct individual pattern where garbage collected by capacities truck typper 12 m3 with ritation 2 rit/day, for permanent semi settlement use individual pattern indirectly where garbage collected by wagon 1,5 m3 with ritation 2 rit/day and settlement whereas using communal pattern where garbage collected by comunal container with capacities 10 m3• At processing pattern of garbage planned by development of Place Processing Of Garbage (TPST) which is have location in SPA Sunter, garbage to be processed equal to 30%. Processing of garbage designed by using compost technique use EM4, handling of garbage of anonganik selected beforehand, cleaned then in selling standard upon which. founded of this TPST can lessen the amount of garbage volume to be thrown to TPA Bantar Gebang as well as can open work farm to or society of dustmen.