Hubungan antara lama pekerjaan dengan insiden tinea pedis pada petugas kebersihan jalan
P enyakit kulit akibat kerja di Indonesia prevalensinya mencapai 67,7%. Insiden penyakit jamur kulit merupakan insiden nomor tiga dari seluruh kasus penyakit kulit. Di Indonesia, kejadian tinea pedis cukup tinggi hal ini disebabkan oleh cuaca yang kering dan lembab. Pekerjaan sebagai petugas kebersihan dianggap rentan terkena tinea pedis karena pemakaian sepatu tertutup dan masalah kebersihan yang terjadi. Pada umumnya semakin lama seseorang berada pada lingkungan yang mendukung untuk bertumbuhnya jamur, semakin tinggi pula kejadian infeksi jamur. Maka dari itu perlu dilakukan penelitian yang bertujuan untuk menentukan hubungan antara lama pekerjaan dengan insiden tinea pedis. Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong silang (cross-sectional) dengan sampel sebanyak 50 petugas kebersihan Kelurahan Gandaria Utara, Jakarta Selatan. Data dikumpulkan dengan pengisian kuesioner dan pengambilan sampel pada kaki responden untuk diperiksa secara pemeriksaan mikroskopis. Analisis data menggunakan program SPSS for Windows versi 22. Uji korelasi Pearson menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara lama pekerjaan dan durasi kerja per hari dengan insiden tinea pedis. Penelitian ini menunjukkan hubungan positif antara lama pekerjaan dan durasi kerja per hari dengan insiden tinea pedis pada petugas kebersihan. Peningkatan lama kerja dan durasi kerja akan meningkatkan kejadian tinea pedis.
I n Indonesia, the frequency of tinea pedis accounts for 67,7%. Fungal skin diseases are placed number three of the most frequent of all skin disease. Tinea pedis cases occurred in Indonesia in high number, due to the heat and humidity of the climate. Street cleaning service workers are considered to have several risk factors of tinea pedis as follows: wearing shoes for a whole day and general hygiene issues. In general, as more people are being exposed by the ideal environment for fungi to grow, more people would be infected by tinea pedis. Therefore, it is necessary to research aimed at determining the relation between length of work and tinea pedis incidence. The study uses an observational study with cross-sectional design with a sample of 50 street cleaning workers at Kelurahan Gandaria Utara, South Jakarta. Data were collected by questionnaires and collecting sampel from respondent’s feet for microscopic examination. Data analysis are using SPSS for Windows version 22. Pearson’s correlation test showed that there is a positive and significant relationship between length of work and work duration hours with tinea pedis incidence. This study showed a positive relationship between length of work and tinea pedis incidence. Increased length of work and work duration hours will increase the incidence of tinea pedis.