Analisis perbandingan metode british standard 1042 dan metode iso 5176 pada uji produksi sumur s-87 lapangan panas bumi "svn"
P ada tugas akhir yang berjudul “Analisis Perbandingan Metode British Standard 1042 dan Metode ISO 5167 Pada Uji Produksi Sumur S-87 Lapangan Panas Bumi SVN†akan membahas mengenai uji produksi. Uji produksi pada panas bumi dilakukan untuk mengetahui potensi kemampuan produksi suatu sumur pada tekanan kepala sumur yang berbeda – beda, sehingga didapatkan nilai laju alir massa dan kurva produksi sumur tersebut.Sumur S-87 merupakan sumur satu fasa uap, maka metode uji produksi yang dipakai adalah dengan menggunakan orifice plate. Data tekanan yang dibaca oleh orifice plate kemudian dikonversi menjadi nilai laju alir massa. Menghitung laju alir massa dapat menggunakan metode British Standard 1042 dan ISO 5167. Perhitungan untuk mencari laju alir massa dengan kedua metode ini mendapatkan hasil yang berbeda, dari data yang ada, rata – rata perbedaan antara kedua metode ini berkisar 5 kg/s sampai 6 kg/s. Hal ini terjadi karena pada saat perhitungan discharge coefficient menggunakan rumus yang berbeda, dimana metode British Standard 1042 menggunakan rumus Stolz yang menganggap bahwa nilai viskositas fluidanya adalah infinite number, sedangkan ISO 5167 memakai rumus Reader-Harris Gallagher yang menganggap nilai viskositas fluida merupakan nilai aktual, sehingga berpengaruh pada nilai laju alir massa dari kedua metode tersebut.Pada uji produksi untuk mendapatkan hasil akhir berupa kurva produksi,dapat digunakan persamaan deliverability gas. Metode yang digunakan pada sumur S-87 adalah Flow After Flow Test (Back Pressure Test). Hasil akhir kurva menunjukkan garis penurunan produksi yang berbeda antara metode British Standard 1042 dan ISO 5167.
I n the final project entitled "Comparative Analysis of British Standard 1042 Method and ISO 5167 Method in S-87 Well Production Test of SVN Geothermal Field" will discuss the production test. Geothermal production tests are conducted to determine the potential of the production capacity of a well at different wellhead pressures, so that the value of the mass flow rate and the well production curve is obtained.The S-87 well is a one-phase steam well, so the production test method used is to use the orifice plate. The pressure data is read by the orifice plate, then converted to the mass flow rate. Calculating the mass flow rate can use the British Standard 1042 and ISO 5167 methods. Calculations to find the mass flow rate with these two methods get different results, from the available data the average difference between the two methods ranges from 5 kg / s to 6 kg / s. This happens because when the discharge coefficient calculation uses a different formula, where the British Standard 1042 method uses the Stolz formula which assumes that the fluid viscosity value is an infinite number, while ISO 5167 uses the Gallagher Reader-Harris formula which considers the fluid viscosity value as the actual value, so that it affects the mass flow rate of the two methods.In the production test to get the final result in the form of a production curve, the gas deliverability equation can be used. The method used in the S-87 well is Flow After Flow Test (Back Pressure Test). The final results of the curve show a different line of production decline between the British Standard 1042 and ISO 5167 methods.