Analisis lurva deliverabilitas dengan metode uji datar dan orifis pada sumur "x" dan "y" lapangan panas bumi "z"
S aat ini terdapat kurang lebih 6 sumur eksplorasi yang terdapa di lapangan Muara Laboh. Ada beberapa sumur di lapangan tersebut sedang diadakan uji produksi untuk melihat kemampuan sumur dalam berproduksi, metode yang digunakan dalam kegiatan uji produksi tersebut adalah uji datar dan orifis. Kedua metode tersebut digunakan karena harganya murah dan mudah dalam pengaplikasian kegiatannya di lapangan. Kedua metode tersebut juga memiliki tingkat akurasi yang tinggi hingga 95% sehingga kedua metode tersebut umum digunakan dalam perhitungan uji produksi. Dari hasil perhitungan uji produksi nantinya akan menghasilkan nilai laju alir masa bedasarkan tekanan kepala sumur yang ada.Dalam studi yang berjudul : “Analisis Kurva Deliverabilitas Dengan Metode Uji Datar Dan Orifis Pada Sumur ‘X’ Dan ‘Y’ Lapangan Panas Bumi ‘Z’“, bertujuan untuk dapat menganalisis data uji produksi yang untuk selanjutnya dapat digunakan untuk menentukan kapasitas produksi atau deliverabilitas sumur, nantinya digunakan untuk melihat kemampuan sumur tersebut dalam berproduksi.Dan juga dilakukan analisis sensitivitas untuk mengetahui parameter penting yang paling berpengaruh dalam perhitungan uji produksi, untuk sumur X dengan uji datar, ketinggian air di weirbox sangatlah berpengaruh sedangkan pada sumur Y dengan metode uji orifis, tekanan upstream paling berpengaruh dalam perhitungan uji produksi. Kedua parameter tersebut menjadi acuan dilakukannya pengoreksian sehingga nantinya akan mendapatkan hasil akhir yang lebih akurat.Dalam pengukuran pada sumur X, dengan menggunakan metode uji datar dapat dianalisis bahwa maximum discharge pressure yang diraih adalah pada tekanan kepala sumur sebesar 30.64 bara dengan laju alir masa sebesar 18 kg/s. Kemampuan mengalir maksimum diraih pada saat tekanan kepala sumur sebesar 16.5 bara menghasilkan laju alir sebesar 108 kg/s.Pada sumur Y yang menggunakan uji orifis, dapat dianalisis nilai maximum discharge pressure pada tekanan kepala sumur sebesar 28.51 bara menghasilkan laju alir sebesar 11 kg/s. Dan untuk laju alir maksimum fluida pada saat tekanan kepala sumur sebesar 14.57 barA menghasilkan laju alir masa sebesar 67 kg/s.
C urrently, there are around six exploration wells in Muara Laboh field. There are several wells that are being conducted a production test to see the ability of the fluid from well to flow. Method that been used for that production testing is horizontal discharge and orifice. Both methods is used because easy to be performed and it is cost efficient. Both methods also have a level of accuracy around 95% so its commonly used for geothermal production testing.From the production test calculation, it will gets total mass flow rate based on every well head pressure. The value used to make geothermal deliverability curve which is then analyzed.In the study entitiled “The Analysis Of Deliverability Curve With Horizontal Discharge And Orifice Method In Well X And Y Geothermal Field Z†it aims to be able to analyze the calculation from production test which can then be used to see the flowing ability from every wells.Sensitivity analysis is performed to investigate the most influential parameter in production test calculation. For horizontal discharge method, the brine water level is the parameter and for the orifice method, the parameter is upstream pressure as an influential parameter.In this final assesment, from horizontal discharge method can be analyzed that the maximum discharge pressure can be achieved at well head pressure around 30.64 bara with the total mass flow rate 18 kg/s. Optimum flow capability from the well, when well head pressure shows 16.5 bara and total mass flow rate can obtain 108 kg/s.From orifice method, can be analyzed the maximum discharge pressure can be achieved at well head pressure around 28.51 bara and only produce mass flow rate around 11 kg/s. The optimum flow capability from the well is around 67 kg/s when well head pressure in 14.57 bara.