Penataan sistem lansekap perkotaan Plaza Ciputra 1 Jakarta
D alam era Pembangunan Nasional saat ini, Pemerintah Indonesia tetap dan berusaha untuk mengembangkan potensi berbagai segi perekonomian nasional, termasuk sektor perdagangan dan pariwisata. Hal itu berkaitan dengan semakin berkurangnya peranan sektor migas sebagai andalan penghasil/sumber devisa nasional sehingga diperlukan berbagai upaya untuk merangsang seerta menggalakkan peranan ekspor non-migas agar mampu menjadi andalan penghasil devisa negara. Sektor perdagangan merupakan rangkaian kegiatan yang menyangkut pengumpulan barang dan jasa dari produsen luar negeri maupun dalam negeri dan mengatur pendistribusian kepada pihak konsumen yang memerlukannya.Keterbatasan lahan merupakan masalah utama di Kota Jakarta. Kondisi fisik lokasi saat ini merupakan lahan kosong yang seluruhnya telah dibebaskan oleh PT Kharismasaka Pratama (KP) dan PT Citradimensi Serasi (CDS) berdasarkan SP3L dari Gubernur No.928/-1.711.9 tanggal 6 maret 1992 dan No. 930/-1.711.9 tanggal 6 Maret 1992 dan sebagian berdasarkan ijin SIPPT No. 155 tahun 1994 tanggal 3 Februari 1994.Semakin meningkatnya kegiatan bisnis di wilayah Jakarta, mendorong pengembang untuk mewujudkan suatu usaha pusat perhotelan dan pusat perbelanjaan modern bertaraf Internasional dengan tingkat kenyamanan yang memadai. Kondisi areal tanah yang terbatas, maka perencanaan akan memanfaatkan atap bangunan pusat perbelanjaan untuk menempatkan fasilitas-fasilitas penunjang hotel seperti kolam renang, lapangan tenis, jogging track, out door restaurant, mini golf dan sebagainya yang nantinya akan kita kenal sebagai "roof garden".Penekanan utama sebagai tempat rekreasi, pusat perbelanjaan, hotel dengan sarana hunian dengan mempertimbangkan tata letak vegetasi, sarana, fasilitas dan pembentuk ruang yang baik melalui hard material dan soft material, diharapkan Area Rekreasi Plaza Ciputra 1 menjadi wadah untuk kebutuhan pengunjung dan penghuni secara fisik dan mental.