I nfeksi kecacingan yang disebabkan oleh Soil Transmitted Helminth (STH) merupakan masalah kesehatan masyarakat Indonesia. Prevalensi infeksi kecacingan di Indonesia masih relatif tinggi pada tahun 2006 yaitu 32,6 %, Sekitar sepertiga kasus Soil Transmitted Helminth umumnya terkait dengan kemiskinan. Anak-anak di usia sekolah yang terinfeksi dengan STH mengalami penurunan kesehatan fisik dan intelektual yang dikarenakan cacing tersebut mengambil nutrisi yang penting bagi tubuh seperti protein, karbohidrat, dan zat besi. Anak usia sekolah dasar adalah usia yang sangan rentan terhadap terinfeksi cacing.Namun. apakah terdapat kaitannya dengan Prestasi belajar dan kehadiran disekolah?. Penelitian ini menggunakan desain penelitian cross-sectional. Subjek penelitian sejumlah 147 orang di SDN 05 Tanjung Priok, Jakarta Utara. Penelitian dilakukan pada bulan agustus-desember 2017. Data dikumpulkan dengan cara memeriksa sampel tinja dengan teknik Katokatz lalu pengumpulan data Raport untuk mengetahui Prestasi Belajar dan Kehadiran responden.Analisis data menggunakan SPSS for Windows Seven. Didapatkan hasil tidak terdapat hubungan antara Infeksi Soil Transmitted Helminth dengan Prestasi Belajar (p=0,000), dan Terdapat hubungan Infeksi Soil Transmitted Helminth dengan Presentasi Kehadiran (p = 0,007). Tidak terdapat hubungan antara Infeksi Soil Transmitted Helminth dengan Prestasi Belajar, terdapat hubungan antara Infeksi Soil Transmitted Helminth dan Presentase Kehadiran.