Analisis fraud pentagon untuk mendeteksi fraudulent financial reporting pada perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI tahun 2014-2016
P enelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh fraud pentagon untuk mendeteksi fraudulent financial reporting pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2014-2016. Sampel penelitian terdiri dari 37 perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2014-2016 yang diambil menggunakan teknik purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder yaitu berupa laporan keuangan tahunan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2014-2016. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode regresi data panel dengan menggunakan Eviews 8. Fraud pentagon diukur dengan pressure, opportunity, rationalization, capability dan arrogance. Fraudulent financial reporting diukur dengan earnings management.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa hanya variabel rationalization yang diproksikan dengan rasio total akrual terbukti berpengaruh signifikan untuk mendeteksi fraudulent financial reporting. Sedangkan variabel financial target yang diproksikan dengan return on assets ratio, financial stability yang diproksikan dengan changes in assets ratio, external pressure yang diproksikan dengan leverage ratio, ineffective monitoring yang diproksikan dengan rasio jumlah dewan komisaris independen, capability yang diproksikan dengan perubahan direksi dan arrogance yang diproksikan dengan frekuensi kemunculan gambar CEO tidak terbukti berpengaruh signifikan untuk mendeteksi fraudulent financial reporting.
T his research aims to determine the effect of fraud pentagon to detect fraudulent financial reporting on banking companies listed on the Indonesian Stock Exchange in 2014-2016. The sample of research consisted of 37 banking companies listed in Indonesian Stock Exchange for period 2014-2016 taken using purposive sampling technique. The type of data used are secondary data which is annual reports of banking companies listed on the Indonesian Stock Exchange during the period 2014-2016. Analysis data method that use in this research is data panel regression method with Eviews 8 software. Fraud pentagon is measured by pressures, opportunity, rationalization, capability and arrogance. Fraudulent financial reporting is measured by earnings management.The results of this research indicate that only the variables of rationalization variables which proxied by the total accrual ratio proved to have a significant effect to detect the fraudulent financial reporting. While the financial targets variables which proxied by return on assets ratio, financial stability variable which proxied by changes in total assets ratio, external pressure variable which proxied by leverage ratio, ineffective monitoring variable which proxied by the ratio of independent board, capability variable which proxied by change of directors and arrogance variable which proxied by the frequent number of CEO's picture is not proven to have a significant effect on detecting fraudulent financial reporting.