Pengaruh dewan komisaris, komisaris independen, kebijakan utang, dan komite audit terhadap financial distress
P enelitian ini dimaksudkan untuk menganalisis sejauh mana mekanisme Corporate Governance di Indonesia terhadap financial distress yang dialami oleh perusahaan manufaktur. Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat uji hipotesis yaitu Penelitian yang dilakukan untuk memberikan deskripsi atau gambaran secara sistematik, factual dan jelas mengenai suatu objek penelitian. Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan ada atau tidaknya korelasi antar 4 variable independen yang terdiri dari Dewan Komisaris, Komisaris Independen, Kebijakan Utang dan Komite audit dengan 1 variable dependen yaitu Financial Distress. Unit analisis penelitian adalah perusahaan manufaktur yang go public yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari tahun 2015, 2016, 2017. Hasil penelitian ini adalah (1) Jumlah dewan komisaris didalam suatu perusahaan tidak berpengaruh terhadap Financial Distress pada perusahaan, (2) Proporsi komisaris Independen suatu perusahaan berpengaruh terhadap Financial Distress pada perusahaan, (3) Kebijakan hutang suatu perusahaan tidak berpengaruh terhadap Financial Distress pada perusahaan go public, dan (4) komite audit tidak berpengaruh terhadap Financial Distress pada perusahaan. Implikasi dari penelitian ini semakin besar jumlah komisaris di dalam suatu perusahaan, tidak menunjukkan pengaruh yang signifikan terhadap kemungkinan perusahaan mengalami financial distress, semakin besar jumlah komisaris independen dapat mengurangi kemungkinan perusahaan mengalami financial distress, tinggi rendahnya rasio utang terhadap ekuitas, tidak berimplikasi pada tinggi rendahnya nilai perusahaan, sehingga tidak menutup kemungkinan perusahaan akan tetap mengalami financial distress dan keberadaan komite audit pada perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap financial distress perusahaan.
T his study is intended to analyze the extent of the mechanism of Corporate Governance in Indonesia to the financial distress experienced by manufacturing companies. This research is a research that is a hypothesis test, namely research conducted to provide a systematic, factual and clear description or description of an object of research. The purpose of this study was to determine whether or not there was a correlation between 4 independent variables consisting of the Board of Commissioners, Independent Commissioners, Debt Policy and Audit Committee with 1 dependent variable, namely Financial Distress. The research analysis unit is a manufacturing company that goes public listed on the Indonesia Stock Exchange (BEI) from 2015, 2016, 2017. The results of this study are (1) The number of commissioners in a company does not affect the Financial Distress in the company, (2) The proportion of Independent commissioners of a company affects the Financial Distress in the company, (3) The debt policy of a company does not affect the Financial Distress in companies going public, and (4) the audit committee has no effect on the Financial Distress in the company. The implication of this study is that the greater the number of commissioners in a company, does not show a significant effect on the likelihood of the company experiencing financial distress, the greater the number of independent commissioners can reduce the likelihood that the company experiences financial distress, the high and low debt to equity ratios, have no implications for the high and low the value of the company, so it does not rule out that the company will still experience financial distress and the existence of the audit committee in the company does not have a significant effect on the company's financial distress.