Kajian penurunan luas lahan pertanian lahan basah di Jawa Tengah
B erdasarkan RT RW Provinsi Jawa Tengah ditetapkan sebesar 990.652 hektar pertanian lahan basah, Telah terjadi penurunan luas lahan sektor pertanian lahan basah di Kabupaten Magelang, Pekalongan dan Kendal yang perlu diantisipasi agar tidak berlanjut dan meluas. Oleh karena itu penelitian ini dimaksudkan untuk mengkaji terjadinya laju dan arus perubahan lahan sektor pertanian dan kecukupan dari ketersedian dan kebutuhan pangan akibat perubahan lahan sektor pertanian lahan basah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan metode deskriptif dan spasial. Metode deskriptif untuk menjelaskan hasil ananlisis spasial dimana ditinjau dari ketentuan yang berlaku terkait dari penurunan luas lahan pertanian. Hasil dari penelitian adalah perubahan lahan pertanian lahan basah menjadi lahan perkebunan, pertanian lahan kering dan lahan perumahan , serta kesesuaian dengan RTRW kabupaten dan yang tidak sesuai akan diberkan sanksi. Penurunan luas lahan didasari oleh faktor pendorong berupa kebijakan , dan infrastruktur. Kebutuhan dan ketersediaan pangan pada Kabupaten Magelang, Pelkalongan dan Kendal diproyeksikan pada diatas tahun 2025 pada Kabupaten Magelang dan Kendal akan menimbulkan asalah dimana kebutuhan lebih besar dibandingkan dengan ketersediaan jumlah produksi padi.
B ased on the Central Java Provincial RSP, 990,652 hectares of wetland farming was established. There has been a decrease of wetland agricultural land area in Magelang, Pekalongan and Kendal districts that need to be anticipated to be unsustainable and widespread. Therefore this study is intended to assess the rate and flow of agricultural land changes and the adequacy of food availability and demand due to changes in agricultural land wetlands. The method used in this research is by using descriptive and spatial method. A descriptive method to explain the results of spatial ananlisis in terms of the relevant provisions of the decrease of agricultural land area. The results of the research are the changes of wetland farmland to farmland, dryland farming and residential land, as well as compliance with district and non-compliance RTRW will be given sanctions. The decline in area land area is based on the drivers of policy and infrastructure. The need and available of food in Magelang. Pekalongan and Kendals districs is projected over the year 2025 in Magelang and Kendal Districts will cause problems where the demand is greater than the availability of the rice production. W will be given sanctions. The decline in l olicy and infrastructure. The need and availa ngan and Kendal districts is projected over Kendal districts will cause problems where ability of rice production.