B iaya, mutu, waktu, dan keselamatan kerja yang terdapat di dalam kontrak pekerjaan merupakan aspek penting dalam manajemen proyek konstruksi. Penelitian ini membahas pengendalian waktu dan biaya pada proyek X dengan metode Earned Value kemudian dilanjutkan dengan Project Crashing. Metode Earned Value yang menggabungkan 3 variabel BCWS, BCWP, dan ACWP yang kemudian dilakukan analisis sehingga mendapatkan nilai-nilai SV, CV, SPI, CPI, ECD, dan EAC. Nilai-nilai tersebut yang menggambarkan kondisi aktual sampai dengan estimasi waktu dan biaya untuk menyelesaikan proyek X. Kemudian dari hasil tersebut dilakukan analisis dengan metode Project Crashing untuk mempercepat waktu pelaksanaan proyek dengan menambah biaya langsung pada proyek X. Setelah itu, didapat kesimpulan dari hasil perhitungan serta saran yang ditujukan untuk penelitian ini. Dari analisis dengan metode Earned Value, kondisi pada bulan ke 25 pada proyek ini adalah waktu pekerjaan terlaksana lebih lambat dari rencana dan biaya aktual lebih kecil dari rencana. Prediksi progres proyek, dengan menghitung nilai ECD, durasinya bertambah dari rencana 39 bulan menjadi 81 bulan (schedule overrun). Nilai EAC, semula biaya direncanakan Rp1,177,000,000,000.- , bertambah menjadi Rp1,323,693,079,473 (cost overrun). Hasil ini menunjukkan kerugian bagi kontraktor, jika irama kerja tidak berubah dan tidak ada usaha penanggulangan, maka dapat diramalkan seberapa terlambatnya proyek serta seberapa besar penambahan biaya yang akan ditanggung. Dilanjutkan dengan perhitungan Project Crashing, penambahan jam kerja yang paling efektif adalah dengan menambah 4 jam kerja (lembur). Waktu pekerjaan akan menjadi lebih cepat dari 668 hari menjadi 529.23 hari, menghemat 138.77 hari atau 4.63 bulan. Diperkirakan proyek ini akan selesai pada bulan ke-76.