Peningkatan perolehan minyak dengan injeksi surfaktan - polimer konsenterasi rendah setelah water flooding pada minyak ringan
I njeksi surfaktan-polimer (SP) merupakan bagian dari teknologi peningkatan pengurasan minyak (EOR) pada sumur tua yang selama ini hanya mengandalkan secondary recoverydan masih menyimpan minyak cukup banyak. Riset EOR marak dilakukan semenjak krisis energy tahun 1980-an. Teknologi surfaktan-polimer sendiri baru berkembang setelah itu. Proses sederhananya seperti ini: minyak yang terperangkap di bebatuan diinjeksi oleh campuran air dan surfaktan-polimer (SP). Ketika terlepas dari bebatuan dan teremulsi, minyak disedot keatas bersama air. Setelah itu minyak kembali dipisahkan dari air. Pada penelitian kali ini yakni injeksi surfaktan polimer yang dilakukan setelah injeksi air akan diamati konsentrasi campuran manakah yang paling optimum pengursannya dilihat dari jumlah minyak yang terproduksi (RF) terbesar dan saturasi minyak sisanya (SOR) terkecil. Pada penelitian kali ini penulis mengunakan surfaktan jenis AOS konsetrasi 0,25%, 0,5%, 0,75% dan 1% sedangkan biopolimer starch konsentrasi 300 ppm, 500 ppm, 700 ppm, dan 1000 ppm yang kemudian dengan memvariasikan campurannya berdasarkankonsenterasinya sehingga menjadi 16 campuran. Kemudian keseluruhan campuran tersebut diuji keoptimalannya dengan menggunakan core holder sebagai alatnya, sehingga didapatkan campuran ke-11 dengan konsentrasi 0,75 % surfaktan ditambah 700ppm polimer sebagai campuran paling optimum dengan RF tercatat sebesar 95,5 % dan SOR sebesar 3,9%
S urfactant-polymer injection is one of Enchanced Oil Recovery (EOR)Method applied on old wells that have been relying on secondary recovery to date but still has a considerable amount of reserve in the reservoir. EOR researches have been substantial since the 1980s energy crisis. The surfactant-polymer injection technology itself was developed after that.Its simple process is the surfactant-polymer mixed with water, is injectedto the reservoir and will reduce the residual oil trapped in rock pores and will beemulsified. The mixture is then produced to the surface and the oil is separated.In this final assignment, the purpose is to find the mixture with the mostoptimum result in reducing the residual oil, thus producing the most oil observedfrom the largest Recovery Factor (RF) and the smallest residual oil saturation(Sor). The surfactant used in this research is AOS with the concentration of 0.25%, 0.5 %, 0.75 %, and 1 % with biopolymer starch of 300 ppm, 500 ppm, 700ppm, and 1000 ppm concentration. The materials are then mixed resulting in 16different mixtures. All of the mixtures are then tested for its optimum ability using core holder as its tool. Mixture number 11 with 0,75 % of surfactan plus 700 ppm of polimer is then decided as the most optimum mixture resulting in 95.5 % RF and 3.9 % Sor.