Optimasi kinerja PAN anerican JIG untuk peningkatan recovery bijih timah pada tambang besar TB 2.1 temilang, Bangka Barat Provinsi Bangka Belitung
P T Timah (Persero) Tbk menggunakan sistem jigging pada TB 2.1Tempilang. Tipe jig yang digunakan adalah Pan American Jig sebagai alat utamadalam proses pencucian. Ada dua tahapan pada Pan American Jig yaitu jig primerdan jig clean up. Material tanah pada stockpile disemprot menggunakan monitor(pompa semprot) untuk dialirkan menuju jig primer, undersize konsentrat jigprimer ini selanjutnya akan diproses kembali di jig clean up. Pada TB 2.1Tempilang terdapat permasalahan yang menyebabkan perolehan recovery padaproses jigging rendah. Setelah diteliti didapat adanya variabel yang tidak sesuaidengan standar proses jigging, salah satunya aliran slurry yang tidak merata di bakdistribusi. Setelah aliran slurry diperbaiki, dilakukan sampling pada jig. Dari hasilsampling didapatkan recovery jig sebesar 84,20%. Hal ini terjadi karena layerdiatas bed terlalu tebal dan panjang stroke yang kurang sehingga proses pultiondan suction tidak maksimal bahkan sesekali terjadi kebuntuan. Denganmengurangi tebal layer dan menyesuaikan panjang pukulan, maka dari hasilsampling yang dilakukan, diperoleh hasil recovery sebesar 95,79%.
P T. Timah (Persero) Tbk uses Jigging system at TB 2.1 Tempilang. PanAmerican Jig is the type of jig that is the main tool in washing process. There are2 stages in Pan American Jig which are Primary Jig and Clean Up Jig. Usingmonitor (water pump) to pump water towards the soil material at the stockpile, itwill then flows towards the Primary Jig, undersize concentrate of primary jig willthen be reprocessed at the clean up jig. There is a problem at TB2.1 Tempilangwhich causes low recovery rate of the jigging process. Research results shows thatthere is an unusual variable that is not suitable with the jigging process standard,one of which is the slurry flow that is not well-distributed at the distribution.Sampling is done after the slurry flow is fixed. Samplig result shows 84.20% ofrecovery rate. This happened because the layer above the bed is too thick and thestroke is too short which caused the pultion and suction process didn't optimallyhappen and even at times it got stuck. By reducing layer thickness and readjustingstroke length, 95.79% recovery rate was acquired from the sampling.