Perencanaan pengembangan sistem distribusi air bersih Kota Purwakarta sampai dengan tahun 2020
K ebutuhan air bersih setiap tahunnya meningkat sejalan dengan pertumbuhan jumlah penduduk. Metode proyeksi penduduk yang terpilih adalah Metode Aritmatika dengan nilai standar deviasi (SD) sebesar 3894,5. Jumlah penduduk Purwakarta dengan menggunakan Metode Aritmatika pada tahun 2010 sebesar 220.115 jiwa dan tahun 2020 sebesar 251.453 jiwa. Dari basil penyebaran kuesioner diketahui bahwa penduduk yang mempunyai sumur clan mau menjadi pelanggan PDAM sebesar 16% dan penduduk yang tidak mempunyai sumur dan mau menjadi pelanggan PDAM sebesar 19%. Penduduk yang mempunyai sumur dan mampu tetapi tidak mau menjadi pelanggan PDAM sebesar 17%, sedangkan penduduk yang mempunyai sumnr juga mau dan mampu sebesar 48%. Penduduk yang tidak mempunyai sumur tetapi mau dan mampu sebesar 52%.Kebutuhan air rata-rata Rada tah'.un 2001 (eksisting) adalah sebesar 153,84 lt/dtk. Kebutuhan hari maksimum sebesar 178,45 lt/dtk dan kebutuhan jam puncak sebesar 267 ,68 lt/dtk.Perencanaan pengembangan sistem distribusi air bersih Kota Purwakarta d.ibagi dalam dua tahap pembangunan dengan cakupan pelayanan sebesar 44 % (96.851 jiwa) pada akhir tahap I (tahun 2010) rum 63 % t15 .415jiwa) pada akhir tahap II (tahun 2020). Analisis data menghasilkan faktor hari maksimum sebesar 1,16, faktor jam puncak sebesar 1,5 dan kehilangan air pada tahun 2020 sebesar 20 %. Kebutuhan hari maksimum sebesar 340,90 lt/dtk pada tahun 2010 clan 529,02 lt/dtk pada tahun 2020. Kebutuhan jam puncak sebesar 511,35 ltr/dtk pada tahun 2010 dan 793,53 lt/dtk pada tahun 2020.Berdasarkan kondisi topografi Kota Purwakarta maka sistem pengaliran yang digunakan adalah sistem pengaliran gravitasi menggunakan dua reservoir dengan sumber air dari Waduk Jatiluhur, Mata air Cigoong clan Mata Air Cilembang Sari. Kapasitas Instalasi Pengolahan Air (IP A) Ubrug eksisting sebesar 80 lt/dtk sedangkan debit Mata Air Cigoong dan Cilembang Sari tetap, yaitu sebesar 100 lt/dtk. Penambahan kapasitas IP A Ubrug sebesar180 lt/dtk pada tahun 2010 dan 180 lt/dtk pada tahun 2020. Kapasitas Reservoir Ubrug yang sudah ad.a (1.000 m3) belum mencukupi, sehingga d.iperlukan penambahan reservoir sebesar3.000 m3 pada tahun 2010 dan 3.000 m3 pad.a tahun 2020, sedangkan kapasitas Reservoir dihuni sudah mencukupi sehingga tidak diperlukan adanya penambahan reservoir. Sistem jaringan pipa distribusi air bersih Kota Purwakarta menggunakan sistem melingkar sesuai dengan pola arah perkembangan dan pola penyebaran penduduk Kota Purwakarta Jenis pipa yang digunakan adalah pipa PVC dengan diameter antara 150-600mm dengan total panjang 22.375 m.Total anggaran biaya yang diperlukan dalam perencanaan pengembangan sistem distribusi air bersih Kota Purwakarta sampai dengan tahun 2020 adalah sebesar Rp.29.334.682.500 meliputi biaya pengadaan dan konstruksi. Biaya pemasangan pipa distribusi pada tahun 2010 adalah sebesar Rp. 29.784.281 per lt/dtk atau Rp. 1.363.796 per sambungan, sedangkan pada tahun 2020 sebesar Rp. 36.255.002 per lt/dtk atau Rp. 777.290 per sambungan.
T he needs of clean water increases every year along with the populations growth. The chosen method of the projection population is the Arithmatic Method with a deviation standart (SD) is 3894,5. The prediction number of populations in the city of Purwakarta by the year 2010 is 220.115 and by the year 2020 is 251.453. From questioner diversity, the population who has a well and wants to be a PDAM consumer is 16% and population who doesn't have a well and wants to be a PDAM consumer is 19%. Population who has a well with good income but doesn't want to be a PDAM consumer is 17% while population who has a well and good income also wants to be a PDAM consumer is 48%. Population who doesn't have a well but has good income and wants to be a PDAM consumer is 52%.The average water demand at the year 2001 (existing) is 153,84 lt/s. The maximum water demand per day is 178,45 lt/s and the peak hour water demand is 267,68 lt/dtk.The development plan of water distribution system of the city of Purwakarta is devided into two stages of construction with water supply range of 44% (96.851 population)by the end of stage I and 63% (IS8.415 population) by the end of stage II (the year 2020). Data analysis showed that the maximum day factor is 1,16, peak hour factor is 1,5 and water loss at the year 2020 is 20%. The maximum water demand per day is 340,90 lt/s at the year 2010 and 529,02 lt/s at the year !020. Peak hour demand is 511,35 lt/s at the year 2010 and 793,53 lt/s at the year 2020.Based on the topography condition of Purwakarta City, the water derivation system that used is a gravitation system which used two reservoirs with water sources from Jatiluhur Dam, Cigoong Spring Water and Cilembang Sari Spring Water. The capacity of the Water Treatment Instalation (WTI)Ubrug is 80 lt/s while the debit of Cigoong Spring Water and Cilembang Sari Spring Water are contant that is 100 lt/s. Capacity addition to the Ubrug WTI is 180 lt/s at the year 2010 and 180 lt/s at the year 2020. The capacity of the existing Ubrug Reservoir (1.000 nr') is not sufficient, therefore it needs to be upgraded to 3.000 m3 at the year 2010 and 3.000 m3 at the year 2020, while the capacity of Cihuni Reservoir is sufficient enough so it doesn't need any reservoir upgrade.The water distribution pipe network in Purwakarta City is using a Loop System based on the development pattern and the diversity of people in Purwakarta. The type of pipe that used is PVC Pipe and Steel Pipe with a diameter range between 150-600 mm with total length is 22.375 m.The total cost needed in the development plan of water distribution system of the city of Purwakarta until the year 2020 is Rp. 29.334.682.500 including the costs for availability and constuction work. The costs for distribution pipes anstalation for the year2010 is Rp. 29.784.281 per lt/s or Rp. 1.363.796 per connection, while for the year 2020 the cost is Rp. 36.255.002 per lt/s or Rp. 777.290 per connection.