Usulan perbaikan perencanaa distribusi produk premium dari depot balongan menuju upms dengan menggunakan metode distribution requiremen planning (DRP) di PT. Pertamina (Persero)
P T. Pertamina (Persero) adalah perusahaan milik negara yang memproduksi Bahan Bakar Minyak (BBM). Depot Balongan merupakan salah satu terminal BBM yang dimiliki perusahaan. Depot Balongan bertugas untuk menerima, menyimpan, dan mendistribusikan produk BBM ke Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di wilayah Unit Pemasaran III. Terdapat 132 SPBU yang tersebar di Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka, dan Kuningan, dan Brebes. Permasalahan utama yang terjadi adalah adanya kekurangan dan kelebihan persediaan produk Premium di SPBU. Penyebab utamanya adalah tidak tepatnya perencanaan pemesanan dan distribusi Premium. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuat perencanaan distribusi yang efektif dan meningkatkan efisiensi distribusi. Penelitian diawali dengan peramalan kebutuhan 132 SPBU. Proses ini dilakukan dengan peramalan kuantitaf. Beberapa metode peramalan kuantitatif yang digunakan dalam penelitian ini adalah Double Moving Average (n = 2; 5; 9), Double Exponential Smoothing (α = 0.1; 0.5; 0.9), Regresi Linier, dan Siklis. Untuk mengelola pemesanan, pengiriman, dan persediaan dalam menghadapi permintaan pesanan yang dinamis, maka dilakukan pendekatan Distribution Requirement Planning (DRP). Pendekatan ini mampu memberikan penghematan biaya pengadaan Premium pada 132 SPBU Unit Pemasaran III. Biaya pengadaan adalah penjumlahan biaya pembelian dan biaya distribusi. Dengan metode perusahaan, biaya pengadaan Premium untuk 132 SPBU adalah Rp. 177,888,500,954. Dengan DRP biaya pengadaan menjadi Rp. 172,967,816,115. Penghematan yang diberikan dan pendekatan DRP dalam memenuhi kebutuhan Premium pada 132 SPBU (1 — 31 Mei 2012) adalah Rp. 4,920,684,839 atau sebesar 2.77%
P T. Pertamina (Persero) is a state-owned company that produces Fuel Oil (BBM). Balongan Depot is one of the fuel terminal owned by the company. Balongan Depot is responsible for receiving, storing and distributing BBM products to the General Fuel Filling Station (SPBU) in the area of ​​Marketing Unit III. There are 132 gas stations spread in Cirebon, Indramayu, Majalengka, and Kuningan, and Brebes. The main problem that occurs is the existence of shortages and excess inventory of Premium products in gas stations. The main cause is the precise planning of booking and distribution of Premium. The purpose of this research is to make effective distribution planning and improve distribution efficiency. The research begins with forecasting the needs of 132 gas stations. This process is done by quantitative forecasting. Some of the quantitative forecasting methods used in this study are Double Moving Average (n = 2, 5, 9), Double Exponential Smoothing (α = 0.1, 0.5, 0.9), Linear Regression, and Cyclical. To manage ordering, shipping, and inventory in the face of dynamic order request, then approach of Distribution Requirement Planning (DRP). This approach is able to provide procurement cost savings Premium at 132 SPBU Unit Marketing III. Procurement cost is the sum of purchase cost and distribution cost. By company method, Premium procurement cost for 132 gas stations is Rp. 177,888,500,954. With DRP the procurement cost becomes Rp. 172,967,816,115. The savings given and the DRP approach in meeting the needs of Premium at 132 gas stations (1 - 31 May 2012) is Rp. 4,920,684,839 or as much as 2.77%