Perbedaan status kebersihan mulut antara metode penyuluhan dengan pendampingan pada anak usia 8-10 tahun (Laporan penelitian)
H asil Riset Kesehatan Dasar Tahun 2007, pada kelompok penduduk usia 12 tahun, prevalensi karies aktif (karies yang belum ditangani) adalah 43,4% dan yang pernah mengalami karies sebesar 67,2%. Kebersihan gigi dan mulut adalah hal penting yang harus dimiliki setiap orang, termasuk anak-anak. Dengan status kebersihan mulut yang baik, akan mencegah terjadinya penyakit gigi dan mulut, dan tentunya dapat meningkatkan kualitas hidup seseorang. Tujuan: Mengetahui perbedaan status kebersihan mulut antara metode penyuluhan dan penyuluhan dengan pendampingan pada murid SDN 03 Tambora Jakarta Barat usia 8-10 tahun. Subyek penelitian adalah murid kelas II sampai IV usia 8 sampai 10 tahun. Metode: Penelitian ini adalah penelitian eksperimental dengan pendekatan komunitas dengan desain pretest dan posttest. Untuk mengetahui status kebersihan gigi dan mulut subyek digunakan Patient’s Hygiene Performance Index dari Podshadley dan Haley. Hasil penelitian: Uji Kruskal-Wallis meunjukkan tidak ada perbedaan status kebersihan mulut antara metode penyuluhan dan penyuluhan dengan pendampingan (p>0.05). Kesimpulan: tidak ada perbedaan status kebersihan mulut antara metode penyuluhan dan penyuluhan dengan pendampingan pada murid SDN 03 Tambora Jakarta Barat usia 8-10 tahun.
R egional Health Research in 2007 stated that, the prevalence of active caries in the population of children aged 12 years olds is 43.4% (had not been treated) and 67.2% had caries experience. Oral hygiene is important, including to children. With good oral hygiene status, oral diseases can be prevented and will certainly improve the quality of life. Aim: to determine the difference of oral hygiene status between dental health education and dental health education with individual toothbrushing mentoring on schoolchildren of SDN 03 Tambora, West Jakarta aged 8 to 10 years old. The subjects were second to fourth grade schoolchildren aged 8 to 10 years old. Methods: Experimental study on community with pretest and posttest design. To measure the oral hygiene status, Patient\'s Hygiene Performance Index of Podshadley and Haley was used. Result: The Kruskal Wallis test indicates that there is no difference of oral hygiene status between dental health education and dental health education with toothbrushing mentoring (p> 0.05). Conclusion: there is no difference of oral hygiene status between dental health education and dental health education with toothbrushing mentoring on students of SDN 03 Tambora, West Jakarta aged 8 to 10 years old.