DETAIL KOLEKSI

Identifikasi keberadaan orifis mesiobukal dua pada gigi molar satu maksila dilihat dengan berbagai perbesaran (Laporan penelitian)


Oleh : Tiffany Marcelline Chandra T.

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.634 2 CHA i

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : drg. Yanti L.S., M.Kes., Sp.KG.

Pembimbing 2 : drg. Aryadi S., Sp.KG.

Subyek : Endodontics;Root canal treatment;Microscopic analysis

Kata Kunci : second mesiobucal canal, maxillary first molar, cemento enamel junction (CEJ).

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_KG_04012192_Halaman-Judul.pdf
2. 2016_TA_KG_04012192_Bab-1.pdf
3. 2016_TA_KG_04012192_Bab-2.pdf
4. 2016_TA_KG_04012192_Bab-3.pdf
5. 2016_TA_KG_04012192_Bab-4.pdf
6. 2016_TA_KG_04012192_Bab-5.pdf
7. 2016_TA_KG_04012192_Bab-6.pdf
8. 2016_TA_KG_04012192_Bab-7.pdf
9. 2016_TA_KG_04012192_Daftar-Pustaka.pdf
10. 2016_TA_KG_04012192_Lampiran.pdf

G igi molar satu maksila merupakan salah satu gigi yang memiliki saluran akar tambahan yang dinamakan saluran akar mesiobukal dua. Banyak literatur menyatakan bahwa lokasi dari saluran akar tambahan ini sulit diidentifikasi oleh dokter gigi. Terdapat banyak penelitian yang menyatakan bahwa dengan penggunaan Dental Operating Microscope (DOM), visibilitas dokter gigi dalam mengidentifikasi saluran akar mesiobukal dua meningkat. Namun, masih banyak dokter gigi kesulitan dalam menentukan perbesaran yang tepat. Tujuan dari penelitian in vitro yang telah dilakukan yakni untuk mengevaluasi perbedaan efektifitas Dental Operating Microscope (DOM) antara perbesaran 0.4x an 1x dalam mengidentifikasi lokasi saluran akar mesiobukal dua pada gigi molar satu maksila dengan pemotongan gigi sebagai acuan utama dalam menemukan lokasi saluran akar mesiobukal dua. 50 sampel gigi molar satu maksila diletakkan dalam larutan salin. Digunakan low speed handpiece dan bur cutting disk untuk pemotongan 50 sampel gigi molar satu maksila pada Cemento Enamel Junction (CEJ). Hasil pemotongan sampel dieksplorasi oleh dua orang pengamat dengan jarum endodontik K-File 10#, lalu diamati dengan DOM pada perbersaran 0.4x dan 1x untuk menentukan visibilitas yang tepat dalam menentukan lokasi saluran akar mesiobukal dua. Dengan uji validitas Kohen Kappa didapatkan hasil yang valid yakni <0.8 pada perbesaran 0.4x dan 1x. Setelah itu dilakukan uji Chi Square dan didapatkan p<0.05 yakni 0.001. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan identifikasi keberadaan mesiobukal dua antara perbesaran 0.4x dan 1x.

A dditional root canal otherwise known as second mesiobuccal (MB-2) canal frequently found in maxillary first molar among other tooth. Identifying additional root canal is a challanging part for dentists as many studies have recently claimed. Some studies explained dentist visibility for locating MB-2 have advanced by utilizing Dental Operating Microscope (DOM). Nevertheless effective magnification has not specified yet by operator. Objective: The aim of this in vitro study was to evaluate the effectiveness of DOM in 0.4x and 1x magnification examination for the location of MB-2 in extracted maxillary first molar, considering the sectioning of the tooth as golden standart for the location of MB-2 as in vitro research. Methods: 50 samples of maxillary first molar teeth stored in saline solution. Using low speed handpiece within cutting disk bur, 50 samples of maxillary first molar teeth were sectioned in Cemento Enamel Junction (CEJ). The sections were explored by two obsever with endodontic 10# K-file and observed with the adjunctive use of DOM in magnification of 0.4x and 1x to decide the effective visiblity to locate the presence of MB-2 canal. Result: Validity test of Kohen Kappa was used to observe a valid result (> 0.8) and observer has found of a score more than 0.8 sequentially in magnifications of 0.4x and 1x. For the result observer used the Chi Square test and found p<0.05 (0.001). Conclusion: it is concluded this study indicates that there are significant differences of the presence of second mesiobuccal between magnification 0.4x and 1x.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?