Kajian sistem manajemen keselamatan kerja dan kesehatan kerja di PT Asahimas Flat Glass, TBK Jakarta
S istem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) adalah salah satu bentuk upaya untuk menciptakan tempat kerja yang aman, sehatm, bebas dari pencemaran lingkungan. Pelaksanaan K3 tersebut diharapkan dapat mengurangi dan atau babas dari kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja yang pada akhirnya dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas kerja. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) di PT Asahimas Flat Glass Tbk(AMFG), mengetahui kegiatan proses produksi dan aktifitas pekerja, mengetahui potensi bahaya yang terjasi pada pabrik, mengetahui langkah-langkah pencegahan yang dilakukan untuk enanggulangi bahaya yang terjadi di tempat kerja pabrik serta menentukan prioritas pengendalian resiko dari seluruh kegiatan yang dilaksanakan oleh PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG). Pengumpulan data dilaksanakan dengan menggunakan metode deskriptif yang memberikan gambaran tentang pelaksanaan inspeksi keselamatan kerja. Pengumpulan data mengenai inspeksi keselamatan kerja dilakukan melalui observasi langsung ke lapangan, wawancara kepada karyawan serta studi kepustakaan. Perusahaan telah berhasil menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sesuai dengan peraturan Permenaker No.PER-05/MEN/1996 yang dilihat dari program- program penerapan SMK3. Adapun potensi yang sering terjadi terdapat pada kategori klasifikasi jenis fisika dengan prosentase sebesar 90,32 % sedangkan klasifikasi jenis biologi terjadi dengan presentse 9,68 %. KAtegori bahaya fisika ini merupakan bahaya -bahaya yang dapat menyebabkan gangguan seperti kebisingan, getaran, radiasi dan pencahayaan yang terjadi pada potensi bahaya jatuh terpeleset, terkena panas tinggi, tertimpa benda, tangan tergores dan tangan terjepit.KAtegori bahaya biologi merupakan bahaya-bahaya yang berasal dari debu organik sumber biologi yang berbeda meliputi potensi bahaya yang menimbulkan bagian tubuh terkena iritasi. Jenis kegiatan yang memiliki bobot nilai resiko tertinggi yaitu kegiatan potong batu yang dapat mengakibatkan cacat atau cidera permanen seperti tangan terpotong dengan nilai 270, sehingga kegiatan dengan kategori resiko besar \"perlu dilakukan perbaikan secepatnya dan kegiatan sebaiknya dapat dikurangi\". Adapun jenis kegiatan yang memiliki bobot nilai resiko terendah yaitu Pick up, Checker, Forklif/Truck Driver, Work shop Maint, washing & Chemical, Checker Cleaning dan Patrol yang dapat mengakibatkan cidera yang tidak serius dan hanya memerlukan penaganan P3K seperti jatuh terpeleset dengan nilai 3, sehingga termasuk dalam kategori\" resiko sebaiknya diminimalisir tanpa penundaan, tetapi situasi bukan darurat.
S afety and health management system is one ofthe efforts to create a workplace that is safe, healthy, free from environmental pollution. K3implementation is expected to reduce and or free from workplace accidents and occupational diseases that can ultimately improve efficiency and productivity. This final project aims to determine the application of Health and Safety Management System (SMK3) in Asahimas Flat Glass Tbk PT. (AMFG), observe the activities of the production process and activities workers, knowing the potential hazrds that occur in factories, determine preventive measures are taken to deal with workplace hazard occuring plant and determine the priority of risk control of all activities carried out by PT Asahimas Flat Glass Tbk (AMFG). Data collection was conducted using a descrptive method that provides an overview of the implementation of the safety inspection. Collecting data on safety inspection carried out through direct field observation, interviews with employees and library research. The company has successfully implemented a safety and health management system in accordance with the regulations work Permenaker No. PER -o5/MEN/1996 seen from SMK3 application programs. Meanwhile potential common species found is the physics category classification with a percentage of 90,32 % while the classification of biological species occur with a percentage of 9,68 %. This is aphysical hazard catrgories of hazard that can cause problems such as noise, vibration, and radiation exposure that occurs in the potential danger of failling slip, exposed to hogh heat, falling objects, hand -etcheda and hand-pinched. Categories of biological hazars are hazards that come from organic dust different biological sources include the potential dangers taht cause irritation to exposed body parts. Type of activity that has the highest risk weighting stone cutting activities that can lead to diability or permanent injury such as hand cut with avalue of 270, so that activities with a large risk category" needsto be reapired quickly and activities should be reduced". The type of activity that has the lower risk weight value is Pick Up , Checker, Forklif/ Truck Driver, Works Shop maint & Chemical washing, Cleaning and Patrol Checker that can cause serous injury and require no treatment P3K like falling slip with a value of 3, so it is included in the category of" risk should be minimized delay, but the situation is not an emergency".