DETAIL KOLEKSI

Perancangan kembali Institut Kesenian Jakarta dengan pendekatan arsitektur kontekstual dikawasan Taman Ismail Marzuki Jakarta Pusat

0.0


Oleh : Ken Reo Dewabayu

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Indartoyo

Pembimbing 2 : Rita Walaretina

Subyek : Redesign;Art istitute

Kata Kunci : Art Institut; Taman Ismail Marzuki; contextual architecture

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_ARS_05212061_HALAMAN-JUDL.pdf
2. 2016_TA_ARS_05212061_BAB-1.pdf
3. 2016_TA_ARS_05212061_BAB-2.pdf
4. 2016_TA_ARS_05212061_BAB-3.pdf
5. 2016_TA_ARS_05212061_BAB-4.pdf
6. 2016_TA_ARS_05212061_BAB-5.pdf

I nsitut Kesenian Jakarta merupakan sekolah perguruan tinggi dalam bidang seni. Namun dari mulai masa pembangunan hingga saat ini, Kampus tersebut tidak berkembang. Kualitasnya mulai menurun terutama dari segi fasilitasnya. Banyak penambahan fasilitas baru di Taman Ismail Marzuki namun tidak dimanfaatkan dengan baik karena peletakan kampus yang tidak sinergis dengan bangunan lain. Seiring dengan berjalannya waktu, maka sudah saatnya bangunan Kampus Institut Kesenian Jakarta perlu dibangun kembali dengan pemanfaatan sumber daya yang ada pada kawasan Taman Ismail Marzuki. Pendekatan ini diharapkan menghasilkan konsep perancangan arsitektur yang baik dan ramah terhadap lingkungan sekitar agar dapat menjaga kelangsungan ekosistem. Semua ini ditunjukan bagi perbaikan Insitut Kesenian Jakarta agar dapat lebih berkembang kedepannya untuk memajukan kesenian Kota Jakarta.

J akarta Art Institute of Arts is a higher education school of arts. But since the inception to this time, the campus doesn’t develop at all. The quality starts to degrade, mainly facility-wise. While there are some recent developments in taman ismail marzuki complex, these facilities are not used efficiently due to lack of synergy between campus and the other building on TIM complex. As time goes along, it is time for IKJ campus to undergo a redesign that make use of resource that it present in the TIM complex.This architecture approach hopefully can create a well and friendly designed architecture concept so that it can continuously keep its ecosystem. All of this was intended to repair Jakarta Institute of Arts so it can develop trough time to improve the quality of art in Jakarta city.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?