Perancang terminal penumpang Bandara Internasional Jawa Barat dengan pendekatan arsitektur eco-tech di Majalengka
P erancangan Terminal Penumpang Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) ini dilandasi oleh Keputusan Kementrian Perhubungan, sebagai salah satu program penambahan infrastruktur di Indonesia terumama di Pulau Jawa.Selain itu, dikarenakan kepadatan jumlah penumpang di bandara Husein Satranegara,Bandung. Terminal penumpang BIJB merupakan wadah bangunan transportasi yang dapat menunjang kegiatan penumpang yang akan berpindah moda dari darat ke udara. Kawasan Kertajati, Majalengka yang dijadikan lokasi Pembangunan BIJB ini adalah kawasan strategis yang akan direncanakan sebagai kawasan aerocity di Jawa Barat pada tahun 2020 nanti.Desain bangunan Terminal Penumpang BIJB juga harus dapat menjadikan Landmark kawasan Jawa Barat. Adanya fungsi tersebut, penerapan tema Eco-Tech dapat mendukung desain bandara ini. Terminal Penumpang BIJB ini diharapkan dapat menjadi pintu gerbang provinsi Jawa Barat untuk peningkatan ekonomi dan budaya disekitarnya.
W est Java (BIJB) International Airport Passenger Terminal design is based on the Decision of the Ministry of Transportation, as one of the additional infrastructure program in Indonesia, especially in Java. Also due to the density of the number of passengers at the airport Husein Satranegara, Bandung. BIJB passenger terminal building is a container that can support the transportation of passengers will switch modes from land to air. Kertajati region, which is used as a location Majalengka BIJB Development is a strategic area that will be planned as Aerocity district in West Java in 2020.BIJB Passenger Terminal building design should also be made Landmark West Java region. The existence of these functions, the application of the theme of Eco-Tech can support the design of this airport. BIJB Passenger Terminal is expected to become a gateway to the West Java province to increase economic and cultural surroundings.