Pengaruh temperatur tinggi setelah hot roller terhadap sifat fisik lumpur SF05 dan saralin untuk berbagai komposisi oil water ratio
D idalam membor suatu formasi, sebenarnya selalu diinginkan pencapaian kedalaman akhir dengan aman, cepat dan tanpa kendala. Kegiatan operasi pemboran merupakan kegiatan yang tidak bisa terlepas dari suatu kegiatan produksi sumur. Sehingga tujuan dari kegiatan pemboran tidak hanya melakukan pemboran secara aman dan efisien, tetapi juga menjaga sumur untuk dapat berproduksi dengan baik. Keberhasilan suatu pekerjaan pemboran sumur yang melalui berbagai macam lapisan batuan sangat bergantung pada perencanaan program pemborannya. Lumpur pemboran merupakan faktor yang penting dalam suatu pemboran. Kecepatan pemboran, efisiensi, keselamatan dan biaya pemboran sangat tergantung pada lumpur ini. Untuk itu sifat-sifat lumpur itu harus diatur sesuai dengan kondisi formasi yang akan dibor dan kondisi alat yang akan digunakan. Lumpur pemboran menjadi salah satu pertimbangan dalam mengoptimasikan operasi pemboran. Oleh sebab itu penting untuk memelihara atau mengontrol sifat-sifat fisik lumpur pemboran agar sesuai dengan yang diinginkan. Disamping itu dalam operasi pemboran tidak terlepas dari tercampurnya material-material yang merugikan. Untuk menjaga sifat fisik lumpur yang akan digunakan, harus diketahui jenis formasi yang akan ditembus. Masalah yang timbul saat pemboran pada sumur-sumur pendahulunya menjadi hal penting untuk dikaji. Lumpur pemboran yang digunakan adalah lumpur berbahan dasar minyak, komposisi nya diatur agar kadar airnya rendah (3 – 5% volume). Relatif lumpur ini tidak sensitif terhadap kontaminan. Tetapi airnya adalah kontaminan karena memberi efek negatif bagi kestabilan lumpur ini. Untuk mengontrol visksitas, menaikkan gel strength, mengurangi efek kontaminasi air dan mengurangi filtrate loss, perlu ditambahkan zat – zat kimia.
I n drilling a formation, the actual achievement of the desired final depth is always safely, quickly and without obstacles. Drilling operations are activities that can not be separated from a production well. So the purpose of drilling activities not only to drill safely and efficiently, but also keep a well to be able to produce well. The success of a work of drilling wells through various layers of rock are very dependent on its drilling program planning. Drilling mud is an important factor in the drilling. Drilling speed, efficiency, safety and cost of drilling mud is very dependent on this. To the properties of the sludge must be disposed of in accordance with the conditions of the formation to be drilled and the condition of equipment to be used. Drilling mud become one of the considerations in optimizing the drilling operation. Therefore important to maintain or control the physical properties of the drilling mud to fit desired. Besides, the drilling operation can not be separated from the mixing of materials harmful. To maintain the physical properties of sludge to be used, should know the type of formation to be penetrated. Problems arise when drilling wells predecessor becomes important to be studied. Drilling mud used is oil-based mud , its composition is set so that the water level is low ( 3-5 % by volume ). The slurry is relatively insensitive to contaminants. But water is a contaminant because of negative effects on the stability of this mud. To control Viscosity, raise the gel strength, reduce the effects of water contamination and reduce filtrate loss, it should be added substances - chemicals .