Pemodelan struktural dan fasies batuan karbonat belumai dengan menggunakan data sesmik dan petrografi pada lapangan "IGN" cekungan Sumatera Utara.
C ekungan Sumatera Utara merupakan salah satu cekungan yang cukup produktif akan hidrokarbon di Indonesia. Reservoir batuan karbonat yang dipilih untuk penelitian ini terletak pada Anggota Malaka, Formasi Belumai. Untuk mendapatkan gambaran geometri dari reservoir ini, analisa sikuen stratigrafi menunjukkan bahwa terdapat 3 (tiga) parasikuen pengendapan yang dibatasi oleh 4 (empat) batas parasikuen/PSB. Fluktuasi air laut tentunya mempengaruhi perkembangan batuan karbonat tersebut baik dari tekstur maupun strukturnya. Model pengendapan yang paling mendekati daerah penelitian ini merujuk pada model Wilson (1975), yaitu model paparan karbonat yang terbatasi. Secara megaskopis, reservoir tersebut terdiri atas kalkarenit, batupasir gampingan, dan serpih. Analisa litofasies melalui sayatan tipis menunjukkan adanya 5 (lima) litofasies yang berbeda, yaitu wacke-packstone foreslope (FZ 4), wacke-packstone platform-margin reef (FZ 5), packstone platformmargin reef (FZ 5), grainstone upper slope reef (FZ 5), dan crystalline upper slope reef (FZ 5). Analisa seismik serta sumur juga mendukung adanya kehadiran dari badan karbonat tersebut. Pada penampang seismik, struktur buildups karbonat secara lokal berkembang ketika proses pemekaran berlangsung. Sebagai akibat dari sistem wrench fault, serangkaian seri patahan yang terbentuk dalam daerah penelitian ini berarah baratdaya – timurlaut. Dalam melakukan pemodelan terhadap batuan karbonat, model yang dibentuk hanya berlaku apabila sistem porositas-permeabilitas saling terkait karena hal tersebut tergantung dari perkembangan diagenesa batuan karbonat. Dengan mengelompokkan unit diagenesanya, reservoir ini dapat dibagi menjadi tiga kelas, yaitu meteoric phreatic, meteoric vadose, serta burial. Untuk mendapatkan hasil yang akurat secara vertikal maupun lateral, pemodelan dengan menggunakan pendekatan geostatistik dipilih untuk melengkapi tujuan utama dari penelitian ini.
N orth Sumatra Basin is one of the most prolific basins in Indonesia. Carbonate reservoir that was selected for this study focused in the Malacca Member, Belumai Formation. The geometry of reservoir was created by analyzing sequence stratigraphy, resulting three parasequences and bounded by four parasequence boundaries. Eustatic sea level certainly affects the carbonate growth whether from its texture and structure. The closest depositional model that applied to this research refers to Wilson model (1975), which is rimmed carbonate platforms. From megascopic observation, the reservoir consists of calcarenites, calcareous sandstone, and shale. Lithofacies analysis through thin sections showed five different lithology, they are wacke-packstone foreslope (FZ 4), wacke-packstone platform-margin reef (FZ 5), packstone platform-margin reef (FZ 5), grainstone upper slope reef (FZ 5), and crystalline upper slope reef (FZ 5). Seismic and well analysis also indicate the occurrence of carbonate body. On the seismic sections, the carbonate buildups locally grew on the basement highs of during the rifting process. In consequence with the wrench fault system, the series of normal fault in the research area developed the SW-NE trends. In modeling the carbonate reservoir, the model only valid when the porositypermeability system is connected to each other because it depends on the diagenetic process. By clustering the diagenetic units, this reservoir divided into three classes which are meteoric phreatic, meteoric vadose, and burial. In order to aid the distribution of the data laterally and vertically, therefore the geostatistical approach is chosen to complete the main goal of this research.