Studi laboratorium tentang pengaruh temperatur tinggi terhadap sifat rheologi lumpur KCL - XCD polimer sistem penambahan carbonex
P erencanaan lumpur pemboran yang akan digunakan dalam suatu pemboran sangat menentukan berhasil atau tidaknya pemboran tersebut. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi lumpur pemboran saat ini ditemukan jenis – jenis lumpur pemboran dengan karakteristik yang sangat berbeda satu dengan yang lainnya, sebagai akibat dari semakin berkembangnya aditif – aditif yang dapat dipergunakan untuk menjaga kestabilan lumpur pemboran pada tiap – tiap kedalaman. Dalam teknologi pemboran juga dikenal penggunaan lumpur polimer yang pada dasarnya termasuk didalam sistem lumpur dengan bahan dasar air (water base mud). Sistem ini mempunyai sifat – sifat yang lebih baik dari sistem water base mud lainnya. Kelebihan lumpur polimer tersebut disebabkan sistem ini mempunyai sifat rheology yang baik. Adapun kelebihan dari lumpur KCl – XCD polimer ini adalah agar dapat menghambat pengembangan lempung atau shale dan memberikan kemudahan untuk membersihkan padatan dengan kandungan padatan dengan kandungan padatan yang rendah, sebagai pencegah terjadinya peningkatan hidraulik, mempercepat laju penembusan, sehingga membuat pelaksaan pemboran menjadi lebih efisien. Pada tugas akhir ini bertujuan untuk meneliti mengenai lumpur bahan dasar air tawar sistem KCl XCD polimer, yaitu nilai densitas lumpur, funnel viscosity, yield point, apparent viscosity, gel strength, water loss, mud cake, ph dan kadar garam terhadap penambahan konsentrasi Carbonex hingga 7 gr dan diamati juga perubahan sifat fisik lumpur terhadap temperatur, dimana temperatur yang diteliti untuk lumpur ini adalah 80°F, 115°F, 150°F, 185°F, dan 220°F. Pada seluruh sampel lumpur yang di uji pada berbagai temperatur dapat disimpulkan bahwa lumpur FA-5 penambahan Carbonex 7 gr menunjukkan nilai yang optimum untuk sifat fisik lumpur KCl polimer, tetapi untuk ketebalan mud cake lumpur FA-5 dibutuhkan lubricant sebagai pelicin sehingga tidak menyebabkan terjadinya pipa terjepit dalam operasi pemboran.
P lanning of mud drilling to be used in a drilling work very determine success or failure. A long with its fast technological growth of mud drilling in this time, found many type of mud drilling with very characteristic differ one with the other, as effect progressively expand the additive which can be untilized to take care the stability of mud drilling at every deepness. In technology drilling also be recognized use of polymer mud which basically the inclusive of in mud system with elementary substance irrigate (water of base mud). This system have the better natures from other water base system. Superiority of this polymer because this system have the nature of good rheology. As for excess from KCl – XCD Polymer is pursuing development of clay or shale and give amenity to clean solid with low content of solid matter, as preventative the happening of improvement hydraulic, quickening fast of penetration, so that make execution drilling become more efficient. . In this thesis aims to examine the basic ingredients of the fresh water mud system KCl XCD polymer, ie the value of the density of the mud, funnel viscosity, yield point, apparent viscosity, gel strength, water loss, mud cake, pH and salinity on concentration addition Carbonex up 7 g and also observed changes in the physical properties of the sludge temperature, where the temperature is studied for this sludge is 80 ° F, 115 ° F, 150 ° F, 185 ° F, and 220 ° F. On the whole mud samples tested at various temperatures can be concluded that the addition of sludge FA-5 Carbonex 7 g shows the optimum values for the physical properties KCl polymer mud, but for the thickness of the mud cake mud FA-5 lubricant as the lubricant needed so as not to cause the pipe wedged in the drilling operation.