D alam proses meningkatkan daya saing tinggi diantara para pelaku ekonomi, mengharuskan perusahaan menerapkan strategi untuk dapat terus bersaing. Dalampenentuan tarif biaya overhead, volume based costing kurang sesuai lagi untuk diterapkan di era globalisasi yang semakin melaju pesat. Kelemahan volume based costing adalah kurangnya keakuratan dalam perhitungan biaya overhead sehingga memberikan informasi yang terdistorsi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan penerapan activitybased costing dengan volume based costing untuk perhitungan biaya overhead yang akurat. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perhitungan tarif biaya overhead dengan menggunakan metode activity based costing memberikan perhitungan yang lebih akurat pada Restoran Dimsum Festival, karena pembebanan biaya overhead pada tiap-tiap jasa tidak terjadi distorsi yaitu pembebanan biaya overhead pada salah satu produk tidak mempengaruhi penetapan harga dan daya saing kelompok lain. Perbedaan utama perhitungan tarif biaya overhead antara volume based costingdengan activity based costing adalah jumlah cost driver (pemicu biaya) yang digunakan dalam activity based costing lebih banyak dibandingkan dalam volume based costing.