T ujuan penelitian ini adalah menguji pengaruh kinerja Rasio Keuangan dan Prediksi Kebangkrutan terhadap pemberian opini audit. Sampel dalam penelitian ini berasal dari 72 perusahaan manufaktur dengan periode amatan tahun 2006 sampai dengan 2008 yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEl). Kinerja keuangan yang diamati terbagi dalam 5 kelompok, yaitu kinerja Profitabilitas (diwakili oleh Gross Profit Margin, Net Profit Margin, Return On Assets dan Return on Equity), kinerja Solvabilitas (diwakili oleh Total Debt to Total Assets dan Total Debt to Total Equity Ratio), kinerja Likuiditas (diwakili oleh Current Ratio dan Quick Ratio), kinerja Rasio Arus Kas (diwakili oleh Operating Cash Flow Ratio dan Cash Flow to Total Debt Ratio) serta kinerja Aktivitas (diwakili oleh Inventory Turnover dan Total Asset Turnover). Prediksi kebangkrutan dihitung dengan menggunakan Altman's Z-Score. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja Profitabilitas terbukti konsisten berkorelasi dengan Prediksi Kebangkrutan, sedangkan kinerja Solvabilitas, Likuiditas, Rasio Arus Kas, dan Aktivitas terbukti tidak konsisten berkolerasi dengan Prediksi Kebangkrutan. Selain itu juga terdapat pengaruh antara Prediksi Kebangkrutan terhadap opini audit yang dikeluarkan auditor, sedangkan rasio profitabilitas, solvabilitas, likuiditas, rasio arus kas, dan rasio aktivitas tidak memiliki pengaruh, karena inkonsistensi yang terjadi pada hasil uji univariate dan multivariate sehingga berpengaruh pada hasil pengujian.