Analisis perbandingan efisiensi teknis bank swasta nasional devisa dan bank swasta nasional non devisa dengan metode data envelopment
P enyusunan skripsi ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui perbandingan tingkat efisiensi antara bank swasta nasional devisa dan bank swasta nasional non devisa dengan menggunakan metode non parametrik : Data Envelopment Analysis (DEA). Penelitian ini menggunakan 12 sampel bank yang terdiri dari 6 bank swasta nasional devisa dan 6 bank swasta nasional non devisa yang memiliki asset terbesar menurut sumber data pada tahun 2009 dengan data sekunder input dan output perbankan periode 2004-2009. Hasil tpenelitian memperlihatkan bahwa, rata-rata tingkat efisiensi teknis bank devisa dan bank non devisa dari tahun 2004 hingga 2009 cukup tinggi, yaitu diatas 85%. Walaupun perbandingan tingkat efisiensi antara bank devisa dengan bank non devisa tidak berbeda jauh, tetapi jenis bank devisa memiliki tingkat efisiensi yang lebih tinggi dibandingkan denganjenis bank non devisa. Selama tahun 2004-2009, terdapat 2 bank devisa nasional dan 2 bank non devisa nasional yang secara konstan dapat mempertahankan tingkat efisiensi maksimalnya sebesar 100%. Kedua bank devisa tersebut adalah Bank Central Asia dan PAN Indonesia Bank. Sedangkan untuk bank non devisa adalah Bank Jasa Jakarta dan Bank Kesejahteraan Ekonomi. Selain itu, dapat diketahui bahwafaktor dominan penyebab ketidakefisienan industri perbankan adalah input tenaga kerja.
T he arrange of this thesis is done for knowing the compares of efficiency level between national private foreign exchange banks and national private non-foreign exchange banks with using non parametric method : Data Envelopment Analysis. This research using twelve samples of bank that consist of six national private foreign exchange banks and six national private non-foreign exchange banks which have the biggest asset according to the data source in 2009 with secondary data input and output banks period 2004-2009. The result of this research shows that the average levels of technical efficiency of national private foreign exchange banks and national private non foreign exchange banks during 2004-2009 is high enough, there above 85%. Although the comparison of efficiency levels between national private foreign exchange banks and national private non-foreign exchange banks are not so much different, but the kind of foreign exchange banks have higher levels of efficiency compared with kind of non foreign exchange banks. During 2004-2009, there were 2 foreign exchange banks and 2 non foreign exchange banks which constantly to maintain the level of maximum efficiency of 100%. Both foreign exchange banks are Central Asia Bank and PAN Indonesia Bank. Whereas, for non-foreign exchange banks are Jasa Jakarta Bank and Kesejahteraan Ekonomi Bank. In addition, can be known that dominant factor causing the inefficiency of the banking industry is the input of labor.