Penggunaan terak nikel sebagai pengganti agregat pada beton mutu tinggi
I ndonesia merupakan salah satu negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia. pada proses peleburan nikel menghasilkan limbah padat yang disebut dengan terak nikel. Dalam peleburan nikel dapat menghasilkan hingga 50 kali lipat limbah terak nikel. Tujuan pada penelitian ini adalah mengetahui karakteristik mekanis beton dan durabilitas dari beton yang menggunakan terak nikel sebagai pengganti agregat kasar serta halus dan menggantikan semen sebanyak 20% dengan GGBFS atau terak besi. Campuran beton pada penelitian ini adalah beton normal sebagai beton referensi dan beton dengan campuran GGBFS 20% dengan variasi terak nikel sebanyak 10% dari agregat halus (FA) 30% dari agregat kasar (CA), 30% FA 10%CA, 20%FA 20%CA, 40%FA 40%CA, 60%FA 60%CA, 80%FA 80%CA, dan 100%FA, 100%CA. Hasil kuat tekan pada beton normal pada penelitian ini sebesar 62,24 MPa dan mendapatkan hasil kuat tekan optimum pada campuran BTN 40FA 40CA sebesar 69,43 MPa. Hasil kuat tarik belah berkisar pada 3,33 MPa hingga 5,27 MPa. Persentase porositas beton yang didapat pada penelitian ini berkisar pada 6,52% hingga 9,162% dan memiliki koefisien permeabilitas berkisar 4,20E-8 hingga 5,08E-8.
I ndonesia is one of the countries with the largest nickel reserves in the world. in the nickel smelting process produces solid waste called nickel slag. In nickel smelting can produce up to 50 times the nickel slag waste. The purpose of this research is to determine the mechanical characteristics of concrete and durability of concrete that uses nickel slag as a substitute for coarse and fine aggregates and replaces cement as much as 20% with GGBFS or iron slag. The concrete mixtures in this study were normal concrete as reference concrete and concrete with 20% GGBFS mixture with variations of nickel slag as much as 10% of fine aggregate (FA) 30% of coarse aggregate (CA), 30% FA 10%CA, 20%FA 20%CA, 40%FA 40%CA, 60%FA 60%CA, 80%FA 80%CA, and 100%FA, 100%CA. The results of the compressive strength of normal concrete in this research amounted to 62.24 MPa and obtained the optimum compressive strength results in the BTN 40FA 40CA mixture of 69.43 MPa. The split tensile strength results ranged from 3.33 MPa to 5.27 MPa. The porosity percentage of concrete obtained in this research ranges from 6.52% to 9.162% and has a permeability coefficient ranging from 4.20E-8 to 5.08E-8.