DETAIL KOLEKSI

Pengaruh debit inlet pada pemisahan minyak yang berasal dari Pertamina UP VI Balongan menggunakan CPI separator

0.0


Oleh : Ervina Dhani Mutia

Info Katalog

Nomor Panggil : TATL.00272

Penerbit : FALTL - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2000

Pembimbing 1 : Muhammad Lindu

Pembimbing 2 : J. Prihartanto

Subyek : Oil separation

Kata Kunci : flowrate inlet, CPI separator model

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2000_TA_TL_08294042_Halaman-judul.pdf
2. 2000_TA_TL_08294042_Bab-1.pdf
3. 2000_TA_TL_08294042_Bab-2.pdf
4. 2000_TA_TL_08294042_Bab-3.pdf
5. 2000_TA_TL_08294042_Bab-4.pdf
6. 2000_TA_TL_08294042_Bab-5.pdf
7. 2000_TA_TL_08294042_Daftar-pustaka.pdf
8. 2000_TA_TL_08294042_Lampiran.pdf

K egiatan operasi kilang minyak, selain menghasilkan produk utama berupa bahan bakar minyak, juga menghasilkan limbah baik berupa limbah padatan, gas maupun cair. Limbah ini apabila tidak dikendalikan akan menyebabkan pencemaran, terutama pencemaran terhadap ekosistem perairan karena lingkungan perairan ini merupakan sumber penampungan yang paling besar bagi buangan limbah. Untuk menangani masalah tersebut maka diperlukan pengolahan air buangan. Salah satu alternatif pengolahan yang dapat digunakan adalah alat pemisah minyak model CPI Separator. CPI Separator merupakan pemisahan minyak dengan menggunakan pelat bergelombang. pemisahan minyak dengan pelat bergelombang berdasarkan pada prinsip pengapungan. Sebelum dilakukan uji coba pemisahan minyak skala lab, maka dilakukan pengamatan pemisahan minyak yang ada di PERTAMINA UP VI - Balongan pada unit CPI 63 - OS -101. hasil analisa lab menunjukkan bahwa debit yang masuk dan hasil proses pembuangan di kilang sangat mempengaruhi proses kerja di CPI Separator. pada penelitian CPI Separator skala lab dilakukan variasi waktu tinggal yaitu 20,12 menit, 26,7 menit, 29,75 menit, 38,3 menit dan 69 menit. Hal ini untuk mengetahui effisiensi penyisihan minyak dari setiap waktu tinggal dalam kinerja alat pemisah minyak. Hasil analisa lab ini menunjukkan munculnya absorbansi terbesar pada panjang gelombang 277,5 nm, kemudian diikuti 265 nm dan 237,5 nm diperkirakan komponen minyak berupa senyawa aromatis dan atau olefin. Sedangkan perbedaan yang terlihat pada panjang gelombang 237,5 nm diperkirakan bahwa pada panjang gelombang ini selain mengandung senyawa aromatis juga mengandung senyawa hetero atom, yaiti sulfur, nitrogen dan oksigen. hasil penelitian dengan variasi waktu tinggal menunjukkan efisiensi penyisihan minyak yang paling baik dalam alat pemisah minyak skala lab terdapat pada waktu tinggal 69 menit dengan effisiensi berkisar antara 75 -83% kemudian diikuti dengan waktu tinggal 20,12 - 28,7 menit dengan effisiensi berkisar 58 - 84%. Sedangkan effisiensi yang paling rendah terjadi pada waktu tinggal 29,75 - 38,3 menit, dengan effisiensi antara 33 - 65%. terjadinya effisiensi yang rendah pada waktu tinggal 29,75 - 38,3 menit karena pengaruh bilangan Froude yang tidak memenuhi kriteria desain di jarak antar sekat 0,06 m. Semakin lebar jarak antar sekat maka kemungkinan terjadinya aliran turbulen dan tidak stabil dapat terjadi. Diameter kritis butiran minyak untuk keluar pelat berkisar 0,0023 - 0,0076 cm. Hal ini menunjukkan bahwa diameter butiran minyak yang terjadi pada saat percobaan lebih kecil dari diameter asumsi.

T he activity of oil refinery operation, besides producing the main product in the of oil fuel substance, it also produces waste either in the form of solid, gas or liquid waste. This waste if it is not controled will cause pollution, especially pollution to warer ecosystem because this water environment is the source of the largest containment for waste disposal. To handle that problem then waste water processing is necessary. One of the processing alternatives useable is the oil separating equipment, the CPI Separator model. CPI Separator is oil separation by using corrugated plate . Oil separation by using coorugated plate is based on floating principal. Before implementing the trial of lab scale oil separation, then existing oil separation observation carried out in PERTAMINA VI - Balongan in CPI 63 - OS -101 unit. The result of lab analysis show that the flowrate inled and the result of disposing process in oil refinery very much influence the working process in CPI Separator. In lab scale CPI Separator survey, detention time variation carried out is 20,12 minutes, 26,7 minutes, 38,3 minutes and 69 minutes. This is to find out oil separation effisiency in each of detention time in the performence of oil separating equipment. The lab analysis result shows the arising of the largest absorbency in 277,5 nm wave length, then followed by 265 nm and 237,5 nm wave length. It is estimated that oil component in the of form aromatic compound and or olefin. As for visual differences on 237.5 nm wave length is estimated that on this wave length besides it contains compound it also contains heteroatom compound, which are sulfur, nitrogen and oxygen. The result of survey with detention time variation shows that the best oil separating effisiency in lab scala oil separating equipment exists in 69 minutes detention time with effisiency ranging between 75 -83%, then folowed by 20.12 - 26.7 detention time with effisiency ranging between 33 - 65%. The accurrence of low efficiancy in 29.75 - 38.3 minutes detention time is caused by the effect of Froude number, which does not meet design criteria in 0.06 inter-partition distance. the large is inter-partition distance then the possibility of turbulent flow occurrence and instability is large. Oil drops critical diameter to get out of the plate range between 0.0023 -0.0076 cm. This shows that the occurring oil drops diameter on the test is smaller then assumption diameter.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?