Identifikasi saat kematian korban dari penurunan suhu mayat (studi pustaka)
T empat kejadian perkara pada tindak kriminal korban pembunuhan, mempunyai tempat kejadian perkara yang berbeda-beda, sedangkan masukan atau informasi dari saksi mata yang berbeda-beda juga, bahkan alibi saksi mata, diduga tersangka atau pelaku yang mengaburkan bahkan mengacaukan bukti penyidikan penelusuran tindak pidana kriminal maka sangatlah diperlukan menentukan saat kematian korban. Hal tersebut diatas sangatlah menunjang, memantapkan penelusuran kriminal serta penyidikan dan tindakan yang benar dari suatu urutan identifikasi pada umumnya. Identifikasi pada tindak pidana kriminal yang dilakukan oleh tim medis dapat dilakukan hanya pada korban tunggal yang utuh dan bukan pada korban masal yang mati tenggelam ataupun terbakar. Hal tersebut menyebabkan tim identifikasi yang banyak tidak dapat melakukan identifikasi. Pada korban mutilasi banvak organ yang tepotong-potong sehingga menyulitkan pengumpulan data oleh tim identifikasi. Aplikasi atau terapan menentukan saat kematian korban yaitu dengan mengukur suhu rektum dengan rumus terlentu serta adanya perbedaan-perbedaan penurunan suhu mayat pada tempat kejadian perkara.