DETAIL KOLEKSI

Evaluasi penyebab dan upaya penanggulangan permasalahan stuck pipe pada directional drilling sumur r-26 lapangan rm


Oleh : Redisya Mahadhani

Info Katalog

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2025

Pembimbing 1 : Maman Djumantara

Pembimbing 2 : Marmora Titi Malinda

Kata Kunci : collapse pressure; drilling jar; hole pack off; mud weight; stuck pipe

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2025_SK_STP_071002100040_Halaman-Judul.pdf 14
2. 2025_SK_STP_071002100040_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2025_SK_STP_071002100040_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2025_SK_STP_071002100040_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2025_SK_STP_071002100040_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2025_SK_STP_071002100040_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2025_SK_STP_071002100040_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2025_SK_STP_071002100040_Bab-1.pdf 3
9. 2025_SK_STP_071002100040_Bab-2.pdf
10. 2025_SK_STP_071002100040_Bab-3.pdf
11. 2025_SK_STP_071002100040_Bab-4.pdf
12. 2025_SK_STP_071002100040_Bab-5.pdf 2
13. 2025_SK_STP_071002100040_Daftar-Pustaka.pdf 2
14. 2025_SK_STP_071002100040_Lampiran.pdf

D Dalam kegiatan pemboran terdapat banyak masalah yang dapat menghambat kegiatan pemboran. salah satu masalah yang dapat terjadi adalah stuck pipe. stuck pipe merupakan kondisi di mana pipa pemboran terjepit atau tidak dapat digerakkan di dalam lubang bor selama operasi pemboran. pipa dapat terjadi stuck dalam posisi tertentu sehingga tidak bisa diputar, ditarik, ataupun diturunkan. kondisi ini dapat mengganggu kelancaran operasi pemboran. untuk itu, perlu melakukan evaluasi terkait permasalahan stuck pipe dan cara penanggulangannya yang terjadi pada sumur r-26 lapangan rm. tujuan pengeboran sumur r-26 ini adalah untuk meningkatkan produksi minyak di lapangan rm dengan cara meningkatkan titik serap agar penyerapan minyak di lapisan tersebut dapat maksimal. pengeboran berlangsung selama 24 hari operasi dan pengeboran ini dilakukan hingga kedalaman 1285 m-md/1154,95 m-tvdss. sumur ini menembus formasi belumai, baong, keutapang, dan seurela.metode yang digunakan untuk mengevaluasi penyebab stuck pipe pada penelitian ini terdiri dari 4 aspek, yaitu differential pressure, wellbore geometry, pengangkatan cutting, dan geomekanika. dalam menganalisis penelitian diperlukan data seperti dari nilai mud weight, viskositas, yield point, densitas cutting, diameter cutting, annular velocity, outside diameter drill string, hydrostatic pressure, formation pressure, rate of penetration, pump rate, sudut inklinasi, diameter hole, dan kedalaman sumur. analisis differential pressure dilakukan dengan menggunakan perhitungan untuk mengevaluasi apakah perbedaan tekanan (antara tekanan hidrostatik lumpur dengan tekanan formasi) berkontribusi terhadap kejadian stuck pipe atau tidak serta untuk batasan perbedaan tekanan antara kedua tekanan tersebut adalah sebesar 500 psi. sementara itu, analisis pengangkatan cutting dilakukan untuk mengetahui kemampuan fluida pemboran dalam membersihkan lubang sumur selama proses pengangkatan cutting. dalam analisis pengangkatan cutting digunakan empat metode, yaitu metode cutting carry index (cci), cutting transport ratio (ctr), concentration cutting in annulus (cca), dan minimum flow rate pump (qmin). kemudian analisis geometri lubang bor (wellbore geometry) dilakukan dengan menganalisis nilai dogleg severity (dls) dari sumur r-26 sehingga dapat dilihat kemungkinan masalah yang mungkin terjadi pada geometri lubang bor tersebut. batas dls yang diizinkan adalah sebesar 6o/100 ft sedangkan untuk analisis geomekanika, yaitu didapatkan berdasarkan dari hasil studi yang telah dilakukan.setelah melakukan analisis tersebut, dapat diketahui bahwa permasalahan stuck pipe pada sumur r-26 lapangan rm pada trayek 8 ½” terjadi pada kedalaman 1266-1285 m-md. berdasarkan dari hasil studi geomekanika yang telah dilakukan, penyebab terjadinya stuck pipe pada sumur r-26 trayek 8 ½” adalah kurangnya nilai mud weight pemboran yang digunakan sehingga terdapatnya perbedaan nilai dari mud weight, yaitu 10,16 ppg sedangkan equivalent mud weight untuk collapse pressure sebesar 10,49 ppg. oleh karena itu, penyebab terjadinya stuck pipe ini dapat dikategorikan ke dalam mechanical sticking karena permasalahan yang terjadi diakibatkan oleh hole pack off. upaya dalam penanggulangan permasalahan stuck pipe pada sumur r-26 lapangan rm adalah dengan melakukan work on pipe (wop), tetapi tidak berhasil. langkah penanggulangan selanjutnya, yaitu dengan menggunakan drilling jar. penggunaan drilling jar ini bertujuan untuk membebaskan jepitan dengan menggunakan hentakan yang dihasilkan langsung oleh jar tersebut. dapat ditentukan bahwa metode yang paling sesuai untuk mengatasi masalah di sumur r-26 lapangan rm adalah dengan menggunakan metode jarring.akibat dari permasalahan stuck pipe ini menimbulkan kerugian, yaitu berhentinya operasi pemboran yang sedang dilakukan, kehilangan waktu pemboran yang dapat menyebabkan penambahan pada biaya pemboran, kerusakan pada formasi (formation damage) pada daerah yang produktif, dan kerusakan pada rangkaian pemboran yang digunakan pada saat terjadinya stuck pipe.

I In drilling activities, there are many problems that can hinder drilling activities. one of the problems that can occur is a stuck pipe. a stuck pipe is a condition in which the drilling pipe is stuck or cannot be moved in the drill hole during drilling operations. the pipe can become stuck in a certain position so that it cannot be rotated, pulled, or lowered. this condition can interfere with the smooth running of drilling operations. for this reason, it is necessary to conduct an evaluation related to the stuck pipe problem and how to overcome it that occurred in the r-26 well of the rm field. the purpose of drilling the r-26 well is to increase oil production in the rm field by increasing absorption so that oil absorption in the layer can be maximized. drilling lasted for 24 operating days and this drilling was carried out at a depth of 1285 m-md/1154,95 m-tvdss. this well penetrated the belumai, baong, keutapang, and seurela formations.the method used to evaluate the causes of stuck pipe in this study consists of 4 aspects, namely differential pressure, wellbore geometry, cutting lift, and geomechanics. in analyzing the research, data such as mud weight, viscosity, yield point, cutting density, cutting diameter, annular velocity, outside diameter drill string, hydrostatic pressure, formation pressure, rate of penetration, pump rate, inclination angle, hole diameter, and well depth are required. differential pressure analysis is carried out using calculations to evaluate whether the pressure difference (between mud hydrostatic pressure and formation pressure) contributes to the stuck pipe event or not and the pressure difference limit between the two pressures is 500 psi. meanwhile, cutting lift analysis is carried out to determine the ability of drilling fluid to clean the wellbore during the cutting lift process. in the cutting lift analysis, four methods are used, namely the cutting carry index (cci), cutting transport ratio (ctr), concentration cutting in annulus (cca), and minimum flow rate pump (qmin) methods. then, a wellbore geometry analysis was performed by analyzing the dogleg severity (dls) value of well r-26 to identify potential problems with the geometry. the permitted dls limit is 6°/100 ft, while the geomechanical analysis was based on the results of previous studies.after conducting the analysis, it can be seen that the stuck pipe problem in the r-26 well of the rm field on the 8 ½” route occurred at a depth of 1266-1285 m-md. based on the results of the geomechanical study that has been conducted, the cause of the stuck pipe in the r-26 well of the 8 ½” route is the lack of the drilling mud weight value used so that there is a difference in the value of the mud weight, which is 10.16 ppg while the equivalent mud weight for collapse pressure is 10.49 ppg. therefore, the cause of this stuck pipe can be categorized as mechanical sticking because the problem that occurs is caused by hole pack off. efforts to overcome the stuck pipe problem in the r-26 well of the rm field are to carry out work on pipe (wop), but it is unsuccessful. the next step in overcoming it is by using a drilling jar. the use of this drilling jar aims to free the clamp by using the shock generated directly by the jar. it can be determined that the most appropriate method to overcome the problem in the r-26 well of the rm field is to use the jarring method.the consequences of this stuck pipe problem cause losses, namely the cessation of drilling operations being carried out, loss of drilling time which can cause additional drilling costs, damage to the formation (formation damage) in productive areas, and damage to the drilling string used when the stuck pipe occurs.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?