Talasemia
H Hasil penelitian telah membuktikan bahwa kelainan dentofasial pada penderita talasemia beta HbE terjadi akibat ketidakserasian pertumbuhan komponen dentofasial arah vertikal dan anteroposterior. Pada penderita talasemia ditemukan rasio antara tinggi wajah atas dan tinggi wajah bawah (TFA/TFB) lebih kecil secara bermakna dibandingkan anak normal. Maloklusi yang umumnya ditemukan pada penderita talasemia beta adalah maloklusi skeletal kelas II dengan frekuensi 90,6% pada anak talasemia usia 6-18 tahun. Posisi mandibula terhadap basis kranium anterior pada penderita talasemia beta HbE arahnya lebih ke posterior atau retrognati dibandingkan dengan anak normal. Dengan demikian gambaran klinis kelainan dentofasial (facies Cooley) pada penderita talasemia berupa penonjolan rahang atas bukan akibat pembesaran tulang maksila, melainkan akibat terjadi retardasi pertumbuhan mandibula dan posisi mandibula retrognati