Pengaruh isoflavon kedelai terhadap deplesi estrogen pada tikus betina Sprague Dawley
a). Kesimpulan: Jika dibandingkan[o 17 B-eslradiol, isoflavon kedelai memiliki efek waras terhadap tingkat estrogen pada pinggul [tikus rogenic" /> a). Conclusion: If compared[o the 17 B-eslradiol, the soy isoflavones has the sane effect towards the estrogen level on the hipoes[rogenic rats" /> a). Kesimpulan: Jika dibandingkan[o 17 B-eslradiol, isoflavon kedelai memiliki efek waras terhadap tingkat estrogen pada pinggul [tikus rogenic" /> a). Conclusion: If compared[o the 17 B-eslradiol, the soy isoflavones has the sane effect towards the estrogen level on the hipoes[rogenic rats" /> a). Kesimpulan: Jika dibandingkan[o 17 B-eslradiol, isoflavon kedelai memiliki efek waras terhadap tingkat estrogen pada pinggul [tikus rogenic" /> a). Conclusion: If compared[o the 17 B-eslradiol, the soy isoflavones has the sane effect towards the estrogen level on the hipoes[rogenic rats" /> a). Kesimpulan: Jika dibandingkan[o 17 B-eslradiol, isoflavon kedelai memiliki efek waras terhadap tingkat estrogen pada pinggul [tikus rogenic" /> a). Conclusion: If compared[o the 17 B-eslradiol, the soy isoflavones has the sane effect towards the estrogen level on the hipoes[rogenic rats" />
B Beberapa pendapat menyatakan bahwa penggunaan HRT (Hormone Replacenent Therapy) jangka panjang mighi meningkatrisiko kanker payudara dan endoma [riosis. Oleh karena itu, perlu dicari penggantinyaestrogen. Isoflavon kedelai seperti genislein dan daideein, merupakan unsur non steroid yang bersifat molekulerstrukturnya mirip dengan 17P-estradiol. Karena memiliki kemampuan untuk mengikat reseptor a-estrogendan P-estrogen recep [ors, itu memungkinkan isoflavon bekerja sebagai estrogenik (aktivitas mirip estrogen) dan / atausebagai aktivitas anli-estrogenik. Meskipun efek estrogeniknya lemah, asupan iso! Foavon kedelai tinggidari berbagai produk kedelai memberikan efek yang terdengar dengan masalah yang berkaitan dengan menopause. Yang utamaTujuan dari percobaan ini adalah untuk membuktikan pengaruh kata isoflavon terhadap penipisan estrogen.Penelitian ini menggunakan desain eksperimen pre-post condition with control. Subjeknya tiga puluh duafenrale Sprague Dc "/ ley (SD) tikus umur 12 (dua belas) bulan dan semuanya telah diovariektomi(ovx). Dosis 17P-estradiol adalah 0,01125mg / hari. yang setara dengan 0,625 mg / hari pada manusia,Dosis isoflavon kedelai adalah 2.1117mg / hari, yang setara dengan ll8.25mg / hari pada manusia. Hasil:Analisis estradiol plasma pada masing-masing kelompok menunjukkan hal-hal berikut: tidak ada ovx ® - 0,014); ovx (p - 0,000);ovx + isof lavone (p = 0,007), dan ovx + estradiol a - 0,033). Tidak ada perbedaan siglrif icanl Dari estradiolplasma antara kelompok ovx + isof lavon dan ovx + kelompok eslradiol 0)> a). Kesimpulan: Jika dibandingkan[o 17 B-eslradiol, isoflavon kedelai memiliki efek waras terhadap tingkat estrogen pada pinggul [tikus rogenic
S Some opinions stated that a long-term use Of HRT (Hormone Replacenent Therapy) mighi increasethe risk of breast cancer and endome[riosis. Therefore, it is necessary to find a replacement forestrogen. Soy isoflavones such as genislein and daideein, are non-steroid elements whose molecularstructure is similar to 17P-estradiol. Since it has the capability to bind with a-estrogen receptorsand P-estrogen recep[ors, it enables say isoflavones work estrogenic (estrogen-like-activity) and/oras anli-estrogenic-activity. Even though its estrogenic effiect is weak, high intake Of soy iso!foavonesfrom various soy products gives a sounding effect with problems related to menopause. The primarypurpose of this experiment is to prove the effect Of say isoflavone to the depletion Of estrogens.The study is using the experimental design pre-post condition with control. Subjects are thirty-twofenrale Sprague Dc"/ley (SD) rats at the age Of 12 (twelve) months and all have been ovariectomized(ovx). The 17P-estradiol doses is 0.01125mg/day. which is equivalent to 0.625mg/day in humans,the soy isoflavones dose is 2.1117mg/day, which is equivalent to ll8.25mg/day in humans. Resul:plasma estradiol analysis in each group indicated the f iollowing: no ovx ®--0.014) ; ovx (p--0.000) ;ovx+isof lavone (p=0.007), and ovx+estradiol a--0.033). No siglrif icanl dif ierences Of estradiolplasma between the ovx+ isof lavon group and ovx+ eslradiol group 0)>a). Conclusion: If compared[o the 17 B-eslradiol, the soy isoflavones has the sane effect towards the estrogen level on the hipoes[rogenic rats