DETAIL KOLEKSI

Hubungan jarak kehamilan dengan tingkat kecukupan protein pada kehamilan trimester 3 dengan plasenta previa


Oleh : Ananda Daffa Taufiqurrahman

Info Katalog

Nomor Panggil : S 2116

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Kirana Anggraeni

Subyek : Obstetrics;Placenta praevia

Kata Kunci : Placenta previa, Interpregnancy interval, Pregnant, and Protein adequacy level

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TA_SKD_030001900014_Halaman-Judul.pdf
2. 2023_TA_SKD_030001900014_Pengesahan.pdf
3. 2023_TA_SKD_030001900014_BAB-1_Pendahuluan.pdf
4. 2023_TA_SKD_030001900014_BAB-2_Tinjauan-Literatur.pdf 16
5. 2023_TA_SKD_030001900014_BAB-3_Kerangka-Teori.pdf
6. 2023_TA_SKD_030001900014_BAB-4_Metode-Penelitian.pdf
7. 2023_TA_SKD_030001900014_BAB-5_Hasil.pdf
8. 2023_TA_SKD_030001900014_BAB-6_Pembahasan.pdf
9. 2023_TA_SKD_030001900014_BAB-7_Kesimpulan.pdf
10. 2023_TA_SKD_030001900014_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2023_TA_SKD_030001900014_Lampiran.pdf

P Persentase ibu hamil mengalami defisit protein di DKI Jakarta sebesar 51,95%. Kekurangan gizi (terutama protein) pada ibu hamil dapat mengganggu pemrograman pembentukan janin. Kekuarangan asam amino dapat meningkatkan ekspresi VEGF dalam proses angiogenesis plasenta dan sintesis kolagen dalam proses perbaikan jaringan uterus yang berpengaruh terhadap patogenesis plasenta previa. Insiden plasenta previa masih terus dapat meningkat karena peningkatan operasi sesar yang dapat meninggalkan bekas luka pada bagian bawah uterus, sehingga mempengaruhi vaskularisasi di daerah luka tersebut dan akhirnya akan mempengaruhi implantasi plasenta. Pemulihan luka membutuhkan waktu dan protein yang cukup. Jarak kehamilan dekat menyebabkan ibu memiliki waktu yang singkat untuk mengembalikan kesehatan organ reproduksi terutama uterus. Sehingga dapat meningkatkan risiko perubahan dalam lapisan uterus, termasuk jaringan parut di uterus. Tujuan penelitian mengetahui hubungan jarak kehamilan, usia, paritas, dan riwayat sectio caesaria dengan tingkat kecukupan protein (TKP) selama kehamilan pada ibu dengan plasenta previa.METODEPenelitian ini menggunakan desain studi observasional analitik cross sectional, pada ibu usia hamil tahun di RSAB Harapan Kita Kota Jakarta pada bulan Januari - Desember 2022. Sampel yang diteliti sebanyak 60 sampel. Pengumpulan data dilakukan dengan rekam medik dan kuesioner Food Frequency Questionnaire (FFQ). Data akan dianalisis dengan uji statistik chi-square dengan tingkat kemaknaan p < 0,05. Jika tidak memenuhi syarat uji chi-square , maka peneliti akan menggunakan uji kolmogorov smirnov sebagai uji alternatif.HASILSebanyak 46,7% responden mengalami TKP defisit kurang. Sebanyak 50% responden jarak kehamilan dekat mengalami TKP defisit kurang, 46% responden jarak kehamilan tidak dekat mengalami TKP defisit kurang (p = 0,127). Sebanyak 48% ibu hamil dengan usia berisiko mengalami TKP defisit kurang, 45% ibu hamil dengan usia tidak berisiko mengalami TKP defisit kurang (p = 0,273). Sebanyak 38% ibu hamil dengan paritas 1-2 anak mengalami TKP defisit kurang. Sebanyak 40% ibu hamil dengan paritas > 2 anak mengalami TKP defisit kurang (p = 0,983). Proporsi TKP defisit kurang pada kehamilan dekat, usia berisiko dan paritas > 2 lebih besar dibandingkan proporsi TKP defisit kurang pada ibu dengan kehamilan tidak dekat, usia tidak berisiko dan paritas < 2 anak.KESIMPULANPada penelitian ini, tidak terdapat hubungan antara jarak kehamilan, usia, paritas, dan riwayat sectio caesarea dengan tingkat kecukupan protein.

T The percentage of pregnant women experiencing protein deficiency in DKI Jakarta is 51.95%. Nutritional deficiency, especially protein deficiency, in pregnant women can disrupt fetal development programming. A deficiency in amino acids can increase the expression of VEGF in the process of placental angiogenesis and collagen synthesis in the uterine tissue repair process, which can influence the pathogenesis of placenta previa. The incidence of placenta previa continues to increase due to the rising rate of cesarean section surgeries, which can leave scars on the lower part of the uterus, affecting the vascularity in that area and ultimately impacting placental implantation. The recovery of wounds requires time and an adequate supply of protein. A short interpregnancy interval causes mothers to have a limited time to restore reproductive organ health, especially the uterus. This can increase the risk of changes in the uterine lining, including scar tissue formation in the uterus. The objective of this study is to determine the relationship between interpregnancy interval, age, parity, history of cesarean section, and protein adequacy during pregnancy in mothers with placenta previa.METHODThis study uses an analytical cross-sectional observational study design on pregnant women of reproductive age in RSAB Harapan Kita, Jakarta, from January to December 2022. The sample size for this study is 60 participants. Data collection was conducted using medical records and the Food Frequency Questionnaire (FFQ) questionnaire. The data will be analyzed using the chi-square statistical test with a significance level of p < 0.05. If the chi-square test assumptions are not met, the researcher will use the Kolmogorov-Smirnov test as an alternative test.RESEARCH RESULTAs many as 46.7% of respondents experienced inadequate protein adequacy (TKP deficit). Among respondents with a short interpregnancy interval, 50% experienced inadequate protein adequacy, while among respondents with a non-short interpregnancy interval, 46% experienced inadequate protein adequacy (p = 0.127). Among pregnant women at risk due to age, 48% experienced inadequate protein adequacy, while among pregnant women not at risk due to age, 45% experienced inadequate protein adequacy (p = 0.273). Among pregnant women with 1-2 children (parity), 38% experienced inadequate protein adequacy. Among pregnant women with more than 2 children, 40% experienced inadequate protein adequacy (p = 0.983). The proportion of inadequate protein adequacy was higher in pregnant women with a short interpregnancy interval, at-risk age, and parity greater than 2 compared to pregnant women with a non-short interpregnancy interval, non-at-risk age, and parity less than 2 children.CONCLUSIONIn conclusion, there is no association between interpregnancy interval, age, parity, and history of cesarean section with protein adequacy level.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?