DETAIL KOLEKSI

Hubungan diabetes mellitus dengan kejadian pneumonia pada pasien lanjut usia


Oleh : Lia Muliawati

Info Katalog

Nomor Panggil : S 2063

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Ronald Irwanto Natadidjaja

Subyek : Pneumonia;Diabetes mellitus

Kata Kunci : elderly, pneumonia, diabetes mellitus

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TA_SKD_030001900073_Halaman-Judul.pdf
2. 2023_TA_SKD_030001900073_Pengesahan.pdf
3. 2023_TA_SKD_030001900073_BAB-1_Pendahuluan.pdf
4. 2023_TA_SKD_030001900073_BAB-2_Tinjauan-Literatur.pdf 15
5. 2023_TA_SKD_030001900073_BAB-3_Kerangka-Konsep.pdf
6. 2023_TA_SKD_030001900073_BAB-4_Metode-Penelitian.pdf 4
7. 2023_TA_SKD_030001900073_BAB-5_Hasil.pdf
8. 2023_TA_SKD_030001900073_BAB-6_Pembahasan.pdf
9. 2023_TA_SKD_030001900073_BAB-7_Kesimpulan.pdf
10. 2023_TA_SKD_030001900073_Daftar-Pustaka.pdf 3
11. 2023_TA_SKD_030001900073_Lampiran.pdf

R Risiko menderita pneumonia lebih besar pada lanjut usia (pneumonia). Hampirsepertiga penyebab kematian pada lansia adalah penyait infeksi dan 90%diantaranya diakibatkan infeksi paru (pneumonia). Pneumonia adalah peradanganakut di jaringan paru yang mengenai parenkim paru yang disebabkan olehmikroorganisme sepeti bakteri, virus, parasite, dan jamur. Angka kematianpneumonia yang tinggi pada lansia bisa disebabkan karena adanya penyakitpenyerta yang menyebabkan kematian, misalnya diabetes mellitus, penyakitkeganasan, penyakit jantung, penyakit ginjal, penyakit hati, dan lain-lain. Akibatadanya faktor predisposisi diabetes mellitus pada lanjut usai sebagai penyakitpenyerta menyebabkan terganggunya daya tahan tubuh terhadap infeksi termasukpneumonia. Diabetes mellitus menjadi pertanda kuat risiko terjadinya kematianpada pneumonia. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan diabetesmellitus dengan kejadian pneumonia pada pasien lanjut usia.METODEPenelitian ini merupakan penelitian studi analitik observasional dengan sedainCross-Sectional. Sampel pada penelitian ini adalah pasien lansia di RS Jasa Kartiniyang termasuk kedalam kriteria inklusi dengan menggunakan teknik nonprobabilitysampling yaitu consecutive sampling.HASILPada penelitian ini kedua variabel marupakan skala kategorik, sehingga untukmenilai hubungan anatar kedua variabel diagunakan uji chi-square. Dari hasil ujipearson chi-square didapatkan nilai p=<0,001 (p<0,05).KESIMPULANTerdapat hubungan antara diabetes mellitus dengan kejadian pneumonia padapasien lanjut usia

T The risk of suffering from pneumonia is greater in the elderly. Nearly a third of thecauses of death in elderly are infectious diseases and 90% of them are due to lunginfections (pneumonia). Pneumonia is an acute inflammation of the lung tissue thataffects the lung parenchyma caused by microorganisms such as bacteria, viruses,parasites, and fungi. The high mortality rate of pneumonia in elderly can be causedby comorbidities that cause death, for example diabetes mellitus, malignancy, heartdisease, kidney disease, liver disease, and other. Diabetes mellitus in elderly as acomorbidity may cause disruption of the body’s immunity to infections includingpneumonia. Diabetes mellitus as strong sign of the high risk death in pneumonia.This study aims to knowing the relationship between diabetes mellitus and theincidence of pneumonia in elderly patients.METHODSThis research is an observational analytic study with a cross-sectional design. Thesample in this study were elderly patients at Jasa Kartini Hospital who wereincluded in the inclusion criteria using non-probability sampling technique, namelyconsecutive sampling.RESULTSIn this study, both variables were categorized on a categorical scale, so the chisquaretest was used to asses the relationship between the two variables. From theresults of the pearson chi-square test, the value of p=<0,001 (p<0,05) was obtained.CONCLUSIONSThere is a relationship between diabetes mellitus and the incidence of pneumoniain elderly patients.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?