L Latar belakang Isolasi sosial selama pandemi Covid-19 memiliki pengaruh pada kesehatan fisik maupun mental masyarakat lanjut usia (lansia). Prevalensi ansietas lansia di Indonesia adalah 11.70%, sementara prevalensi ansietas lansia di dunia adalah 15%-56%. Ansietas dapat memengaruhi kualitas hidup lansia, sementara isolasi sosial ditengarai meningkatkan ansietas pada lansia. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menentukan hubungan antara karakteristik sosiodemografi (usia, pendidikan, jenis kelamin) dan isolasi sosial dengan ansietas pada lansia. Metode Penelitian ini menggunakan rancangan analisis observasional dengan desain teknik cross-sectional yang mengikutsertakan 144 jamaah masjid Shalahuddin dan Baitul Mukminin di Sidoarjo. Data diambil melalui wawancara dan pengisian kuesioner dilakukan pada jamaah masjid Shalahuddin dan Baitul Mukminin di Sidoarjo dengan teknik cross-sectional, pemilihan sampel dilakukan dengan cara consecutive non-random sampling. Isolasi sosial dinilai dengan kuesioner 6-item DSSI, dan ansietas dinilai dengan kuesioner HARS . Analisis univariat dan bivariat (chi-square dan fischer exact) dengan tingkat kemaknaan 0.005, variabel yang dinilai pada penelitian ini adalah hubungan sosiodemografi (usia, jenis kelamin,Pendidikan) dan isolasi sosial dengan ansietas pada lansia. Hasil Terdapat hubungan yang signifikan antara isolasi sosial dengan ansietas lansia (p=0.049). Hubungan karakteristik demografi (usia, jenis kelamin, pendidikan) dengan ansietas pada lansia tidak signifikan dengan nilai masing – masing p, p=0,186, p=0,087, p=0,845. Kesimpulan : Penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara isolasi sosial saat pandemic COVID-19 dengan ansietas pada lansia. Karakteristik demografi ( Usia, Jenis kelamin, Pendidikan) tidak signifikan hubungannya dengan ansietas pada lansia.