DETAIL KOLEKSI

Hubungan kebiasaan merokok klobot terhadap diskolorasi gigi: Kajian pada pengguna rokok klobot di Kecamatan Karangmojo, Kabupaten gunung kidul, daerah istimewa Yogyakarta


Oleh : Maria Nugraheni

Info Katalog

Nomor Panggil : 306 MAR h

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2012

Pembimbing 1 : J. Widijanto Sudhana

Subyek : Antropology

Kata Kunci : klobot cigarette, smoking habits, tooth discoloration

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2012_TA_KG_04008091_Halaman-judul.pdf 10
2. 2012_TA_KG_04008091_Lembar-pengesahan.pdf 1
3. 2012_TA_KG_04008091_Bab-1-Pendahuluan.pdf 2
4. 2012_TA_KG_04008091_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf 45
5. 2012_TA_KG_04008091_Bab-3-Metode-penelitian.pdf 6
6. 2012_TA_KG_04008091_Bab-4-Hasil-penelitian.pdf 18
7. 2012_TA_KG_04008091_Bab-5-Pembahasan.pdf 6
8. 2012_TA_KG_04008091_Bab-6-Kesimpulan-dan-saran.pdf 6
9. 2012_TA_KG_04008091_Daftar-pustaka.pdf 3

M Merokok sudah dianggap menjadi bagian budaya di Indonesia. Salah satu jenis rokok yang ada di Indonesia adalah rokok klobot. Rokok klobot atau strootje dalam bahasa Belanda merupakan rokok yang terbuat dari irisan tembakau yang terbungkus daun klobot (kulit, daun jagung kering). Merokok klobot merupakan perilaku yang membudaya namun dapat merugikan kesehatan gigi dan mulut. Salah satunya dapat mengakibatkan diskolorasi pada gigi. Diskolorasi gigi atau stain adalah perubahan wama pada gigi akibat deposit pigmen di permukaan gigi yang merupakan masalah estetik bagi sebagian orang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok klobot dan diskolorasi pada gigi di masyarakat kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta. Penelitian ini merupakan studi observasional deskriptif di mana pengambilan data primer dilakukan melalui pendekatan wawancara yang diikuti dengan pemeriksaan klinis terhadap diskolorasi pada gigi. Dari hasil penelitian, diketahui bahwa masih ada kebiasaan merokok klobot pada masyarakat kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta. Dari ke-10 responden yang div,·awancarai, 5 responden (50%) mengonsumsi 5-10 batang rokok klobot per hari, sebanyak 5 responden (50%) merokok pertama kali ketika umur di atas 20 tahun, dan 5 responden (50%) merokok sudah lebih dari 50 tahun. Selanjutnya dari basil pemeriksaan klinis menunjukkan bahwa merokok klobot berhubungan terhadap diskolorasi gigi terutama di daerah lingual dan palatal gigi anterior.

S Smoking is considered to be a part of the culture in Indonesia. One type of cigarettes in Indonesia is klobot cigarettes. Cigarette klobot or strootje in Dutch is a cigarette made of tobacco slices wrapped in klobot leaf (skin, dried corn leaves). Smoking klobot is an entrenched behavior but can be detrimental to oral health. One of them may result in tooth discoloration. Tooth discoloration or stain is a discoloration of the teeth caused by pigment deposits on the tooth surface\vhich is an esthetic issue for some people. The purpose of this research was to determine the relationship between habitual smoking klobot and tooth discoloration in kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul, Y ogyakarta. This research is a descriptive observational study in which the primary data collection is done through an interview approach that was followed by clinical examination of the tooth discoloration. From the results of this research, it is known that there are still habitual smoking klobot by communities in kecamatan Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta. Of the 10 respondents who were interviewed, 5 respondents (50%) consume klobot 5-10 cigarettes per day, a total of 5 respondents (50%) smoked the first time when aged above 20 years old, and 5 respondents (50%) had smoked more than 50 years. Furthermore, from the results of clinical examination showed that smoking k/obot related to tooth discoloration, especially in the lingual and palatal anterior teeth.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?