DETAIL KOLEKSI

Penatalaksanaan fraktur mahkota pada gigi depan tetap


Oleh : Gabby Ferdinandha Pande

Info Katalog

Nomor Panggil : 617.634 2 GAB p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2005

Pembimbing 1 : Hj. Juanita Amaludin

Subyek : Conservative dentistry

Kata Kunci : crown fracture, pulp treatment, permanent dentition.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2005_TA_KG_04002079_Halaman-judul.pdf 8
2. 2005_TA_KG_04002079_Lembar-pengesahan.pdf
3. 2005_TA_KG_04002079_Bab-1-Pendahuluan.pdf 3
4. 2005_TA_KG_04002079_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf 25
5. 2005_TA_KG_04002079_Bab-3-Pembahasan.pdf 6
6. 2005_TA_KG_04002079_Bab-4-Kesimpulan-dan-saran.pdf 2
7. 2005_TA_KG_04002079_Daftar-pustaka.pdf 3

F Fraktur mahkota pada gigi depan tetap merupakan tipe cedera yang paling sering teijadi. Penyebab utama dari fraktur ini adalah trauma. Faktor predisposisi lainnya adalah karena overjet yang besar dari kedua rahang, ketidakmampuan bibir untuk menutup sempurna dan tidak menggunakan alat mouth protector yang tepat saat berolahraga. Diagnosis harus meliputi riwayat penyakit, pemeriksaan klinis, radiografi dan fotografi. Pilihan perawatan tergantung pada perkembangan gigi dan besamya fraktur yang terjadi. Pulpa juga harus dipelihara, terutama pada gigi yang belum berkembang sempurna. Untuk melindungi pulpa, maka dentin yang terbuka harus dilindungi dengan menggunakan kalsium hidroksida sesegera mungkin. Sisi yang fraktur dirawat untuk mengembalikan fiingsi dan estetik gigi tersebut dengan menggunakan resin komposit atau reimplantasi. Pasien harus diberitahukan pentingnya kembali untuk dilakukan pemeriksaan klinis dan radiografi secara periodik untuk memastikan perkembangan yang normal dari pulpa dan melakukan perawatan yang sesuai jika diperlukan.

T The most frequent type of injury was a simple crown fracture of the maxillary anterior in the permanent dentition. The major cause of this type of fracture is dental trauma. The important predisposing factors were a large maxillary overjet, incomplete lip closure and lack of properly fitted mouth protector while playing sports. Trauma assessment should include medical history, clinical examination, radiographic examination and ideally photographic documentation. Treatment planning is influenced by tooth maturity and extent of fracture. Every effort must be made to preserve pulps in immature teeth. In order to protect the pulp, calcium hydroxide should be applied to the exposed dentin as soon as possible. A fracture site must be covered and consideration given to function and esthetics, this can be accomplished by using the acid-etch composite restorative system or by reimplantation. The patient must be informed of the need to return for periodic clinical and radiographic examinations to ensure the normal development of the pulp and to institute suitable treatment if necessary.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?