DETAIL KOLEKSI

Efek antiinflamasi ekstrak etanol kulit buah terung belanda (solanum betaceum cav.) : studi pada mukosa bukal tikus yang diinduksi karagenin


Oleh : Amiretta Syarafina

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.07 AMI e

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Janti Sudiono

Subyek : Herbs - Therapeutic use;Inflammation

Kata Kunci : inflammatory cells, tamarillo fruit peel ethanol extract, carrageenan, buccal mucosa

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TA_KG_040001800011_Halaman-Judul.pdf 14
2. 2022_TA_KG_040001800011_Lembar-Pengesahan.pdf 3
3. 2022_TA_KG_040001800011_Bab-1_Pendahuluan.pdf 3
4. 2022_TA_KG_040001800011_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2022_TA_KG_040001800011_Bab-3_Kerangka-Teori,-Kerangka-Konsep,-Hipotesis.pdf
6. 2022_TA_KG_040001800011_Bab-4_Metode-Penelitian.pdf
7. 2022_TA_KG_040001800011_Bab-5_Hasil-Penelitian.pdf
8. 2022_TA_KG_040001800011_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2022_TA_KG_040001800011_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2022_TA_KG_040001800011_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2022_TA_KG_040001800011_Lampiran.pdf

L Latar Belakang: Inflamasi adalah suatu respon protektif lokal yang ditimbulkan oleh kerusakan pada jaringan. Ekstrak etanol kulit buah terung Belanda memiliki senyawa flavonoid yang memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi dan antioksidan. Flavonoid dapat menghambat siklooksigenase dan lipooksigenase serta akumulasi leukosit. Tujuan: Untuk mengetahui efek antiinflamasi ekstrak etanol kulit buah terung Belanda pada mukosa bukal tikus yang diinduksi karagenin. Metode: Kulit buah terung Belanda diekstraksi dengan metode maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Pengujian antiinflamasi menggunakan 30 ekor tikus yang dibagi ke dalam lima kelompok, yaitu kelompok kontrol positif (natrium diklofenak), kontrol negatif (NaCl), dan ekstrak dengan dosis 70 mg/kgBB, 140 mg/kgBB, dan 280 mg/kgBB. Kemudian tikus diinjeksikan karagenin sebagai penginduksi inflamasi pada mukosa bukal kanan dan dilakukan pengamatan makroskopis dalam tiga waktu yaitu 24, 48, dan 72 paska injeksi karagenin serta pengamatan mikroskopis menggunakan mikroskop digital untuk menentukan respon inflamasi. Hasil: Ekstrak etanol kulit buah terung Belanda dari ketiga kelompok ekstrak memiliki perbedaan signifikan dengan kelompok kontrol negatif (p < 0,05). Jumlah rata-rata sel radang paling rendah yaitu sebanyak 6 sel ditemukan pada jam ke-72 paska injeksi karagenin dengan dosis 280 mg/kgBB. Kesimpulan: Ekstrak etanol kulit buah terung Belanda efektif sebagai antiinflamasi terutama pada jam ke-72 dengan dosis 280 mg/kgBB.

B Background: Inflammation is a local protective response caused by tissue damage. The Tamarillo fruit peel ethanol extract has flavonoid compounds that have anti-inflammatory and antioxidant activities. Flavonoids can inhibit cyclooxygenase and lipoxygenase as well as leukocyte accumulation. Aim: The aim of this study was to determine the anti-inflammatory effect of Tamarillo fruit peel ethanol extract on carrageenan-induced buccal mucosa of rats. Methods: Extraction of Tamarillo fruit peel by maceration method using 70% ethanol as solvent. The anti-inflammatory test used 30 rats which were divided into five groups, namely positive control group (diclofenac sodium), negative control (NaCl), and extract with doses of 70 mg/kgBW, 140 mg/kgBW and 280 mg/kgBW. Carrageenan was injected as an inflammation inducer in the right buccal mucosa and macroscopic observations were performed at three times, namely 24, 48, and 72 after carrageenan injection and microscopic observations using a digital microscope to determine the inflammatory response. Results: The Tamarillo fruit peel ethanol extract from the three extract groups had a significant difference with the negative control group (p < 0.05). The lowest average number of inflammatory cells, as many as 6 cells, was found at 72 hours after carrageenan injection at a dose of 280 mg/kgBW. Conclusion: The Tamarillo fruit peel ethanol extract effective as an anti-inflammatory agent, especially at 72 hours at a dose of 280 mg/kgBW.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?