DETAIL KOLEKSI

Pembuatan biodiesel minyak goreng bekas dan uji konsumsi bahan bakar spesifik dan mesin diesel statis


Oleh : Fransiskus Afryan Agung Paskah

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : M. Hafnan

Subyek : Biodiesel fuels industry

Kata Kunci : biodiesel manufacture, cooking oil, consumption test, specific fuel, diesel engine static

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_STM_061001300024_Halaman-Judul.pdf 6
2. 2017_TA_STM_061001300024_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2017_TA_STM_061001300024_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2017_TA_STM_061001300024_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2017_TA_STM_061001300024_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2017_TA_STM_061001300024_Bab-4_Hasil-dan-Analisa.pdf
7. 2017_TA_STM_061001300024_Bab-5_Kesimpulan.pdf
8. 2017_TA_STM_061001300024_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2018_TA_STE_062001400012_Lampiran.pdf

B Biodiesel dari minyak goreng bekas dipilih karena potensi minyak goreng akan meningkat seiring dengan produksi dan konsumsi minyak goreng. Minyak goreng merupakan limbah yang sangat mudah didapatkan dan memiliki harga beli yang murah, karena minyak goreng bekas merupakan limbah yang mengandung senyawa karsinogenik yang terjadi selama proses penggorengan. Penggunaan minyak goreng secara terus menerus dapat menyebabkan kerusakan pada tubuh manusia yang salah satunya dapat menyebabkan penyakit kanker dan dapat menurunkan kecerdasan generasi penerus. Untuk itu diperlukan penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah dapat digunakan sebagai bahan bakar mesin diesel dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan. Dalam tugas akhir ini penulis menggunakan katalis KOH dan Metanol untuk melakukan proses transesterifikasi untuk mendapatkan biodiesel minyak goreng bekas yang baik. Dari biodiesel minyak goreng bekas akan ditambahkan solar dengan 2 komposisi komposisi yang berbeda yaitu; 15% Biodiesel minyak goreng bekas + 85% solar murni (13) dan 25% Biodiesel minyak goreng bekas + 75% solar murni (B25). Kemudian dilakukan pengujian unjuk kerja menggunakan mesin diesel statis untuk mengetahui konsumsi bahan bakar solar murni, B15, B25, dan B 100. Dari keempat bahan bakar tersebut, solar memiliki konsumsi bahan bakar yang onomis pada pembebanan 0, tetapi pada pembebanan bahan bakar BI 1600-4800 W lebih irit dibandingkan solar murni, B25, dan B 100.

B Biodiesel from used cooking oil is chosen because the potential of cooking oil will increase along with the production and consumption of cooking oil. Cooking oil is a waste that is very easy to get and have a cheap purchase price, because used cooking oil is a waste containing carcinogenic compounds that occur during the frying process. Continuous use of cooking oil can cause damage to the human body, one of which can cause cancer and can reduce the intelligence of the next generation. For that required appropriate handling for waste cooking oil can be used as a fuel diesel engine and does not cause harm from aspects of human health and the environment. In this final project the authors use KOH and Methanol catalyst to perform transesterification process to get good used cooking oil biodiesel. From biodiesel used cooking oil will be added diesel with 2 different composition composition that is; 15% Biodiesel used cooking oil + 85% pure diesel (13) and 25% Biodiesel used cooking oil + 75% pure diesel (B25). And then tested the performance using a static diesel engine to determine the fuel consumption of pure diesel, B15, B25, and B 100. Of the four fuels, diesel has onomical fuel consumption at loading 0, but on loading 1600-4800 W BI fuel is more economical compared to pure diesel, B25, and B 100.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?