K Komposit bulk-fill diaktivasi menggunakan sinar raelalui proses polimerisasi dengan berbagai sumber cahaya. Seiring dengan berkembangnya teknologi, alat light cure light-emitting diode (LED) terkenal lebih efisien. Dalam proses penyinaran, tidak terdapat dudukan sebagai pengatur jarak penyinaran, sehingga penyinaran tidak optimal untuk menghasilkan kekerasan komposit yang memadai. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh jarak penyinaran terhadap kekerasan komposit bulk-fill. Jenis penelitian yang digunakan adalah metode eksperimental laboratoris dengan post-test design group. Kekerasan komposit bulk-fill diuji menggunakan alat uji Vickers dan basil pengujian dalam satuan VHN (Vickers Hardness Test). Terdapat lima kelompok pengujian yaitu kelompok dengan jarak penyinaran 0 hingga 4 mm. Pada tiap kelompok terdapat tiga sampel pengujian dengan tiga titik uji pada setiap sampelnya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kekerasan paling tinggi pada kelompok sampel dengan jarak penyinaran 1 mm dengan nilai 21,97 VHN dan terendah pada jarak penyinaran 4 mm dengan nilai 16,96 VHN. Nilai kekerasan meningkat dari jarak penyinaran 0 mm ke jarak penyinaran 1 mm dan menurun pada kelompok berikutnya. Faktor seperti jarak penyinaran, intensitas cahaya, durasi penyinaran, ketebalan komposit dan shade komposit dapat mempengaruhi kekerasan komposit.