Kajian korelasi variabilitas iklim (suhu, kelembaban, curah hujan, dan kecepatan angin) dengan kasus demam berdarah dengue, di Kota Depok, Tahun 2009-2018
I Isu dan permasalahan iklim yang berasal dari polutan industri telah mempengaruhi persebaran penyakit berbasis vektor yang Demam Berdarah Dengue (DBD) merupakan salah satunya. DBD berasal dari virus dengue yang kemudian ditransmisikan oleh nyamuk Aedes aegypti ke badan manusia. Kasus DBD diduga memiliki kaitan yang erat dengan kondisi iklim lingkungan yang senantiasa berubah. Dengan memanfaatkan studi berbasis ekologi, penelitian ini ditargetkan untuk menentukan korelasi antara variabel iklim dan kasus DBD di Kota Depok dalam periode tahun 2009 hingga 2018. Penelitian ini memanfaatkan data sekunder dan kasus DBD diperoleh dari pencatatan Dinas Kesehatan Kota Depok, dan variabel iklim berupa (temperatur, kelembaban udara, curah hujan, dan kecepatan angin) diperoleh dari Stasiun Klimatologi di Bandara Halim Perdana Kusuma dan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Kota Depok. Metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua tahapan, analisis univariat dengan membuat distribusi frekuensi dari variabel-variabel dependen dan independent, kemudian analisis bivariat dengan memperlihatkan nilai korelasi dan regresi linear diantara kedua variabel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara temperatur dengan angka kasus DBD (nilai p = 0,023, r = - 0,645) dan juga diantara kelembaban udara dengan angka kasus DBD (nilai p = 0,016, r = 0,673). Tidak ditemukan hubungan yang signifikan diantara curah hujan dan kecepatan angin dengan kasus DBD. Simpulannya, penelitian ini menunjukkan bahwa efek perubahan variabel iklim suhu dan kelembaban udara mempengaruhi naik dan turunnya kasus DBD di lokasi penelitian.
C Climate issues caused by industrial pollutant has affected the spread of vector-borne diseases such as Dengue Hemorrhagic Fever (DHF), which originated from dengue virus then transmitted by Aedes aegypti mosquitoes to human body. DHF cases are suspected to have links with the everchanging environmental climate conditions. Using an ecological design-based study, this research aims to determine the correlations between climate variability and the DHF cases at Depok City in a time period from 2009 to 2018. This study utilizes secondary data in which DHF cases were collected through the records of Department of Health of Depok City, and the climate variables (temperature, humidity, rain intensity, and wind speed) from the Climatological Station in Halim Perdana Kusuma Airport and Depok City Meteorological, Climatological, and Geophysical Agency. Analytical method used consists of two steps, univariate analysis which is shown in a form of distribution frequency of the dependent and independent variables and bivariate analysis which is shown by a correlation value and linear regression between the variables. Results revealed that there was a significant relationship between temperature and the number of DHF cases (p-value = 0.023, r = - 0.645) and also between humidity and the number of DHF cases (p-value = 0.016, r = 0.673). No significant correlations were found within rain intensity and wind speed variables. In conclusion, this study showed that the effects of climate temperature and humidity changes also affect the rise and declining number of DHF cases in this study location.