DETAIL KOLEKSI

Prevalensi dilaserasi akar pada gigi molar pertama rahang bawah dilihat dari radiograf panoramik (laporan penelitian)


Oleh : Debrina Adhiani

Info Katalog

Nomor Panggil : 616.075 7 DEB p

Penerbit : FKG - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : M. Novo Perwira Lubis, drg., Sp.RKG

Subyek : Radiology;Teeth - Roots

Kata Kunci : root di laceration, dental anomalies, panoramic radiographs, prevalence, mandibular first molar

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_KG_040001400043_Halaman-judul.pdf 24
2. 2018_TA_KG_040001400043_Lembar-pengesahan.pdf 4
3. 2018_TA_KG_040001400043_Bab-1-Pendahuluan.pdf 8
4. 2018_TA_KG_040001400043_Bab-2-Tinjauan-pustaka.pdf
5. 2018_TA_KG_040001400043_Bab-3-Kerangka-teori.pdf
6. 2018_TA_KG_040001400043_Bab-4-Metode-penelitian.pdf
7. 2018_TA_KG_040001400043_Bab-5-Hasil-penelitian.pdf
8. 2018_TA_KG_040001400043_Bab-6-Pembahasan.pdf
9. 2018_TA_KG_040001400043_Bab-7-Kesimpulan-dan-saran.pdf
10. 2018_TA_KG_040001400043_Daftar-pustaka.pdf
11. 2018_TA_KG_040001400043_Lampiran.pdf

D Dilaserasi akar merupakan salah satu anomali gigi yang ditandai dengan pembengkokan abnormal pada akar gigi. Anomali ini dapat menimbulkan komplikasi dalam perawatan endodontik, ekstraksi. dan ortodontik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui prevalensi dilaserasi akar gigi molar pertama rahang bawah pada pasien di Rumah Sakit Gigi dan Mulut, FKG Universitas Trisakti dilihat dari radiograf panorainik. Sebanyak 124 radiograf panoramik (62 laki-laki dan 62 perempuan) yang memenuhi kriteria inklusi digunakan pada penelitian ini. Pada setiap akar gigi molar pertama rahang bawah dilakukan pengukuran besar sudut dilaserasi menggunakan perangkat lunak iDixel 2.0. J Morita, Japan. Berdasarkan hasil penelitian, sebanyak 18,55 % (n= 248) atau 46 dari 248 gigi mengalami dilaserasi akar. Sejumlah 21 gigi (8,47%) molar pertama rahang bawah kiri dan 25 gigi (10,08%) molar perlama rahang bawah kanan ditemukan mengalami anomali ini. Hasil penelitian ini menunjukkan sebanyak 45 gigi mengalami dilaserasi ke arah distal dan 1 gigi mengalami dilaserasi ke arah mesial. Seluruh gigi yang mengalami dilaserasi akar pada penelitian ini termasuk dalam klasifikasi ringan (Menurut Santana, Consolaro. dan Tavano). Dilaserasi akar ditemukan pada 20 orang laki-laki dan 18 orang perempuan. Untuk mencegah terjadinya komplikasi dalam perawatan, diagnosis dilaserasi akar melalui radiograf sangatlah penting.

R Root dilaceration is one of the dental anomalies, characterized by abnormal angulation in the root. This anomaly can cause complications in endodontic treatment, extraction, and orthodontic treatment. The aim of this study was to determine the prevalence of root dilaceration in mandibular first molars in patients attending dental school of Trisakti University seen from panoramic radiographs. A total of 124 panoramic radiographs (62 males and 62 females) which qualified the inclusion criteria were used in this study. Each root of the mandibular first molars angle measurements were made using iDixel 2.0, J Morita, Japan. Root dilaceration was detected in 18,55 % (n= 248) or 46 from 248 mandibular first molar. Anomalies were found in 21 right mandibular first molar (8,47%) and 25 left mandibular first molars (10,08%). T he result of this study showed 45 teeth were dilacerated to the distal and 1 tooth was dilacerated to the mesial direction. All of the teeth with root di laceration in this study were classified as mild (According to Santana, Consolaro, and Tavano). This anomaly was found in 20 males dan 18 females. According to the results, root dilceration is quite common in mandibular first molar. To prevent the occurrence of complications in treatment, diagnosis of root di laceration by radiograph is very important.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?