DETAIL KOLEKSI

Hubungan air ketuban bercampur mekonium dengan asfiksia pada bayi baru lahir

2.7


Oleh : Alifah Rifka

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1402

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Juni Chudri

Subyek : Neonatology

Kata Kunci : neonatal asphyxia, meconium-stained amniotic fluid, APGAR score

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_KD_03015012_Halaman-judul.pdf
2. 2019_TA_KD_03015012_Bab-1-Pendahuluan.pdf 4
3. 2019_TA_KD_03015012_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf 15
4. 2019_TA_KD_03015012_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf 3
5. 2019_TA_KD_03015012_Bab-4-Merode.pdf 8
6. 2019_TA_KD_03015012_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2019_TA_KD_03015012_Bab-6-Pembahasan.pdf
8. 2019_TA_KD_03015012_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2019_TA_KD_03015012_Daftar-pustaka.pdf 4
10. 2019_TA_KD_03015012_Lampiran.pdf

L LATAR BELAKANG Angka kematian neonatus memberi kontribusi terhadap 59% kematian bayi di Indonesia dan 26% diantaranya disebabkan oleh asfiksia neonatorum. Menurut studi oleh Alhadar tahun 2010, neonatus dapat dikatakan asfiksia bila didapatkan nilai APGAR menit kelima kurang dari 7. Pada beberapa situasi, bayi mengeluarkan mekonium pada masa kehamilan atau selama persalinan sehingga menyebabkan air ketuban bercampur mekonium (MSAF). Pada 5-10% kasus MSAF, tertelannya cairan ketuban tersebut oleh neonatus mengakibatkan terjadinya SAM. Bayi dengan MSAF memiliki APGAR score rendah dimana pada 21,21% kasus butuh perawatan NICU. Peneliti ingin mengetahui adanya hubungan antara MSAF dengan asfiksia pada bayi baru lahir. METODE Penelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan desain potong silang, dengan cara consecutive non random sampling pada bayi baru lahir yang memenuhi kriteria inklusi di RSUI Harapan Anda Tegal pada bulan Juli-September 2018. Jumlah responden sebanyak 142 orang. Pengambilan data menggunakan data sekunder berupa rekam medis. Analisis data dengan menggunakan program SPSS 24 for Windows dengan uji Chi-Square.HASILPada penelitian ini diperoleh hasil mayoritas responden dengan MSAF sebanyak 30 responden (88.2%) tidak asfiksia. Pada responden dengan air ketuban yang tidak bercampur mekonium terdapat 97 responden (89.8%) tidak asfiksia. Dari penelitian ini didapatkan p=0.756 menunjukan tidak terdapat hubungan antara MSAF dengan asfiksia pada bayi baru lahir. KESIMPULAN Dapat disimpulkan tidak terdapat hubungan bermakna antara air ketuban bercampur mekonium dengan asfiksia pada bayi baru lahir di RSUI Harapan Anda Tegal.

B BACKGROUND Neonatal mortality contributes to 59% of infant deaths in Indonesia and 26% of which are caused by neonatal asphyxia. According to a study by Alhadar, neonates can be said to be asphyxia if the fifth minute APGAR score is less than 7. In some situations, fetus excretes meconium during pregnancy or during labor, causing meconium-stained amniotic fluid (MSAF). Infants with MSAF tend to have a low APGAR score in which 21.21% is needed for NICU care. The aim of this study was to find out the relationship between MSAF and asphyxia in newborns METHOD This study used an observational analytic study with cross-sectional design, by using consecutive non random sampling method in 142 newborns who fulfilled the inclusion criteria at Harapan Anda General Hospital Tegal in July-September 2018. Data retrieved was secondary data in the form of medical records. Data analysis using the SPSS 24 for Windows program with the Chi-Square test.RESULTSIn this study the results showed that within respondents with MSAF there were 30 respondents (88.2%) without asphyxia. Within respondents without MSAF there were 97 respondents (89.8%) without asphyxia. The results of this study with p=0.756 indicate that there is no significant relationship between MSAF and asphyxia in newborns. CONCLUSION It can be concluded that there is no significant relationship between MSAF

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?