P PT. Komatsu Undercarriage Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi komponen alat berat dari Excavator dan Bulldozer. Pada proses produksi terdapat salah satu proses dimana operator masih memindahkan material secara manual yaitu pada section trimming. terdapat indikasi dugaan terhadap besarnya beban kerja fisik dan adanya resiko muskuloskeletal disorders yang diterima oleh operator yang sedang bertugas di proses trimming. Indikasi dugaan ini didukung pula dengan hasil kuisioner Nordic Body Map yang menyatakan keluhan operator terhadap bagian tubuh yang sakit akibat pekerjaan yang dilakukan dengan persentase 75% sampai dengan 100%. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengukur besar beban kerja fisik dan risiko Muskuloskeletal Disorders (MSDs) postur kerja operator pada saat pengangkatan material secara manual di PT. Komatsu Undercarriage Indonesia, serta memberikan usulan perbaikan sistem kerja operator trimming section di PT. Komatsu Undercarriage Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap 13 operator trimming section shift 1. Pengamatan dilakukan dengan melakukan observasi secara langsung, wawancara dengan pihak perusahaan dan pemberian kuisioner Nordic Body Map terhadap sasaran penelitian yaitu operator trimming section, yang dilanjutkan dengan penelitian dengan metode denyut jantung dan pengukuran risiko MSDs. Hasil penelitian menunjukan adanya besar beban kerja fisik dan risiko MSDs yang diterima oleh operator trimming section, sehingga akan dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap aktivitas tersebut. Dari perhitungan Heart Rate Reverse (%HRR) dan Cardiovascular Load (%CVL) dengan hasil rata-rata sebesar 63,4% termasuk dalam klasifikasi beban kerja berat sehingga menimbulkan kelelahan. Perhitungan postur kerja dengan menggunkan REBA menunjukan hasil skor yang diterima adalah 7 dan 9 dimana diperlukan perbaikan segera. Perhitungan batas angkut beban yanga aman dilakukan dengan menghitung Recommended Weight Limit (RWL) dan Lifting Index (LI) yang menunjukkan bahwa rekomendasi batasan beban yang diangkat melebihi batas penagngkatan yang direkomendasikan karena hasil perhitungan LI menunjukan bahwa LI>1 yaitu LIdestination 2,30>1 maka aktifitas tersebut termasuk kategori pengangkutan tinggi dan berbahaya sehingga dapat memunculkan risiko cedera tulang belakang. Dengan adanya risiko-risiko kerja tersebut diadakanlah usulan perbaikan berupa penyediaan waktu istirahat selama 1,15 jam yang dibagi kedalam beberapa waktu diantaranya 1 jam untuk ishoma, dan 15 menit dibagi untuk istirahat peregangan guna mengurangi kelelahan kerja. Lainnya adalah penyediaan alat bantu untuk mengurangi adanya kegiatan mengangkut. Usulan penyediaan alat bantu yaitu rancangan pembuatan conveyor dengan dilengkapi meja kerja, spesifikasi alat conveyor yang dibuat yaitu berupa jenis steel conveyor belt dengan bahan baja anti panas. Dengan penyediaan alat bantu tersebut diharapkan dapat membantu operator mengurangi beban kerja fisik dan keluhan pada postur tubuh.