DETAIL KOLEKSI

Geologi dan kestabilan lereng pada rencana pembangunan jalan tol Cisumdawu fase 2, kabupaten Sumedang, provinsi Jawa Barat

5.0


Oleh : Farisi Auliya Rahman

Info Katalog

Nomor Panggil : 937/TG/2018

Penerbit : FTKE - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Hidartan

Pembimbing 2 : Benyamin S.

Subyek : Geological engineering - Landslide;Construction - Highway

Kata Kunci : landslides, Cisumdawu, Gawiru village, slip surface

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_GL_072001400045_Bab-1.pdf 3
2. 2018_TA_GL_072001400045_Bab-2.pdf
3. 2018_TA_GL_072001400045_Bab-3.pdf
4. 2018_TA_GL_072001400045_Bab-4.pdf 25
5. 2018_TA_GL_072001400045_Bab-5.pdf
6. 2018_TA_GL_072001400045_Daftar-pustaka.pdf 2
7. 2018_TA_GL_072001400045_Lampiran.pdf
8. 2018_TA_GL_072001400045_Halaman-Judul.pdf

T Tanah longsor adalah bencana alam yang sering terjadi karena dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah kondisi kestabilan lereng yang menurun. Laporan tugas akhir ini menyajikan analisis kestabilan lereng kondisi saat ini pada lokasi daerah penelitian yang terletak di desa Gawiru, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang, Provinsi Jawa Barat tepatnya di salah satu stasiun pada rencana pembangunan jalan tol Cisumdawu fase 2 STA 24 + 200 – STA 25 + 000 yaitu di stasiun 24 + 350. Tahap pengolahan data terdiri dari pembuatan peta geomorfologi, peta pola aliran sungai, peta geologi dan peta geologi teknik. Tahap berikutnya adalah pemodelan sub surface berupa stratifikasi pada cross section di STA 24 + 350 yang selanjutnya akan dikorelasi dengan bidang gelincir dari hasil analisis kestabilan lereng menggunakan metode Fellenius. Stratigrafi pada daerah penelitian secara litostratigrafi tidak resmi terdapat dua satuan yaitu satuan pasir tufaan dan breksi tuff. Pada peta geologi teknik dibagi menjadi dua zona, yaitu zona kekuatan batuan sangat rendah dengan tingkat pelapukan tingkat VI (Residual Soil) sampai dengan tingkat V (Completely Weathered) dan zona kekuatan batuan tinggi dengan tingkat pelapukan tingkat IV (Highly Weathered) sampai dengan tingkat II (Slightly Weathered). Hasil analisis lereng di stasiun 24 + 350 menghasilkan nilai faktor keamanan sebesar 0,888 yang menunjukan lereng dengan kondisi kelas labil, dengan intensitas longsoran terjadi biasa/sering dan termasuk tipe longsoran rotasional tanah. Stratifikasi pada daerah penelitian menghasilkan tiga lapisan, yaitu; lempung lapukan pasir tufaan, pasir halus – sangat halus tufaan, dan pasir sedang tufaan.

L Landslide is a natural disaster that often occurs because it is influenced by several factors, including the condition of slope stability is decreased. This final asssment provides an slope stability analysis of the current condition at the location of research area which located in Gawiru village, Sumedang Utara Subdistrict, Sumedang District, West Java Province, precisely in one of the stations on the Cisumdawu phase 2 construction plan STA 24 + 200 - STA 25 + 000 at STA 24 + 350. The data processing step consists of making geomorphological maps, river flow pattern maps, geological maps and engineering geological maps. The next step is sub-surface modeling in the form of stratification at cross section in STA 24 + 350 which will be correlated with slip surface from slope stability analysis using Fellenius Method. Stratigraphy of unofficial lithostratigraphic research area consist of two units, which are tuffaceous sandstone and breccia tuff. On engineering geological maps there are two zones, ie very low rock strength zone with weathering grade, grade VI (Residual Soil) up to grade V (Completely Weathered) and high rock strength zone with weathering grade, grade IV (Highly Weathered) up to grade II ( Slightly Weathered).The results of slope stability analysis at station 24 + 350 resulted that factor of safety value of 0,888 indicating slopes in unstable conditions, with the intensity of landslide is regular / frequent and the type of landslides is rotational earth slides. Stratification in the research area results three layers, namely; clay from the result of weathered tuffaceous sandstone, fine - very fine grained tuffaceous sandstone, and medium grained tuffaceous sandstone.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?