DETAIL KOLEKSI

Keanekaragaman asupan makanan pada lansia di kota Tarakan Kalimantan Utara studi kasus : Hubungan asupan makanan dengan lingkar perut

4.0


Oleh : Grace Hardiana Puspitasari

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1011

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2017

Pembimbing 1 : Rina Kurniasri Kusumaratna

Subyek : Nutrition;Abdominal circumference

Kata Kunci : diversity, food, the elderly, nutrition

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2017_TA_KD_03013083_Halaman-judul.pdf
2. 2017_TA_KD_03013083_Bab-1-Pendahuluan.pdf -1
3. 2017_TA_KD_03013083_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf
4. 2017_TA_KD_03013083_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf
5. 2017_TA_KD_03013083_Bab-4-Metode.pdf
6. 2017_TA_KD_03013083_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2017_TA_KD_03013083_Bab-6-Pembahasan.pdf
8. 2017_TA_KD_03013083_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2017_TA_KD_03013083_Daftar-pustaka.pdf
10. 2017_TA_KD_03013083_Lampiran.pdf

M Masalah gizi pada lansia sebagian besar diakibatkan oleh status gizi berlebih atau kurang. Hal ini memicu timbulnya berbagai penyakit metabolik atau degeneratif.Keanekaragaman asupan makanan adalah salah satu cara penting untuk memperoleh keseimbangan nutrisi bagi semua kelompok usia, termasuk lansia. Penelitian ini merupakan studi pertama mengenai keragaman asupan makanan pada lansia dan sampai saat ini belum ada usaha untuk menilai keanekaragaman asupan makanan sebagai pengukuran kualitas nutrisi lansia di Kota Tarakan. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan desain cross sectional.Data yang digunakan adalah data sekunder dari Dinas Kesehatan Kota Tarakan. Data berupa kuesioner 3-days food diary. Lalu data akan diolah dengan program nutrisurvey dan SPSS. IDDS (Individual Dietary Diversity Score) juga dipakai untuk menilai keragaman asupan makanan individu lansia. Terdapat 69.6% lansia yang memiliki skor IDDS ≥ 5. Hal ini menggambarkan bahwa kelompok makanan yang dikonsumsi lansia cukup bervariasi, namun jumlah kebutuhan gizi sesuai AKG tidak terpenuhi. Terdapat keanekaragaman asupan makanan pada lansia, namun mayoritas jumlah kebutuhan gizi lansia adalah kurang. Hal ini sangat berpengaruh terhadap pemenuhan kebutuhan makronutrien dan mikronutrien yang esensial bagi lansia.

N Nutritional problems in the elderly are mostly due to excess nutritional status or lack of nutrition. This leads to various metabolic or degenerative diseases. Diversity of food intake is one of the important ways to obtain nutritional balance for all age groups, including the elderly. This study is the first study on the diversity of food intake in the elderly and until now there has been no attempt to assess the diversity of food intake as a measure of the quality of elderly nutrition in the city of Tarakan. This research type is descriptive research with cross sectional design. Data used is secondary data from Tarakan City Health Office. Data are questionnaire 3-days food diary. Then the data will be processed with nutrisurvey program and SPSS. IDDS (Individual Dietary Diversity Score) is also used to assess the diversity of individual elderly food intake. There are 69.6% of elderly people with IDDS scores ≥ 5. This illustrates that the food group consumed by the elderly is quite varied, but the number of nutritional needs according to AKG is not met. There is a diversity of dietary intake in the elderly, but the majority of the elderly need for nutrition is lacking. This greatly affects the fulfillment of the need for macronutrients and micronutrients essential for the elderly.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?