DETAIL KOLEKSI

Analisis kapasitas landas pacu (runway) pada Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta

3.3


Oleh : Derin Marshall

Info Katalog

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2018

Pembimbing 1 : Luky Surachman

Pembimbing 2 : Dewi Rintawati

Subyek : Runway capacity;Base hourly capacity;Architecture - Airport

Kata Kunci : arrivals percentage, base hourly capacity, faa method, mix index, runway

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2018_TA_TS_05113021_Halaman-judul.pdf
2. 2018_TA_TS_05113021_Bab-1.pdf 6
3. 2018_TA_TS_05113021_Bab-2.pdf
4. 2018_TA_TS_05113021_Bab-3.pdf
5. 2018_TA_TS_05113021_Bab-4.pdf
6. 2018_TA_TS_05113021_Bab-5.pdf
7. 2018_TA_TS_05113021_Daftar-pustaka.pdf
8. 2018_TA_TS_05113021_Lampiran.pdf

E Efisiensi suatu sistem bandar udara dipengaruhi oleh berbagai macam faktor yaitu karakteristik bandar udara, tujuan pengoperasian ruang udara, prosedur pengoperasianbandar udara dan aplikasi teknologi yang digunakan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui berapa kapasitas, tingkat pelayanan berdasarkan jenis pesawat yang menggunakan runway pada Bandara Internasional Adisutjipto. Agar memperoleh karakteristik operasional dan jenis-jenis pesawat terbang yang dilayani oleh Bandara internasional Adisutjipto. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan yaitu dengan menggunakan metode FAA (American Federal Aviation Administration) berdasarkan pergerakan serta karakteristik pesawat. Dari hasil analisis diketahui faktor yang sangat berpengaruh dalam perhitungan kapasitas landasan berdasarkan metode FAA adalah Konfigurasi runway Base Hour Capacity (BHC) berdasarkan Mix Index dan persentase kedatangan, oleh karena itu pada tahun 2015 kapasitas landas pacu Bandar Udara Internasional Adisutjipto Yogyakarta mengalami pergerakan puncak tahunan selama 5 tahun terakhir dan terdapat pergerakan pesawat pada jam sibuk (peak hour) sebesar 52 operasi pergerakan per jam. Hal tersebut membuktikan bahwa kapasitas landas pacu bandar udara Adisutjipto mengalami kapasitas jenuh.

A Airport information systems by various factors, namely airport characteristics, the purpose of running airspace, air safety procedures and company technology. This study aims to find out what capacity, service level is based on the type of aircraft that uses the runway at Adisutjipto International Airport. To be profitable and what is done by Adisutjipto International Airport. This study uses an approach method that is using the FAA (American Federal Aviation Administration) method based on the movements and characteristics of the aircraft. From the analysis of the most important factors in the calculation of performance based on the FAA method is the runway Capacity Base Hour (BHC) configuration based on the Mixed Index and the percentage of arrivals, therefore in 2015 the runway capacity of Yogyakarta Adisucipto International Airport last 5 years and already there is aircraft movement during rush hour (rush hour) of 52 movement operations per hour. This proves that the runway capacity of Adisutjipto airport is for saturated capacity.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?